Komplotan perampok minimarket yang selama dua bulan ini beraksi di
sekitar Jakarta kini meringkuk di tahanan Polres Jakarta Pusat. Mereka
adalah Pasha Andrew Tobing, 22 tahun, Rio Adisetya Putra (27), Tato
Ardianto (37), dan Meylina Andriani (20). Usia mereka memang masih muda.
Tapi aksi koboi mereka sukses menjarah sekitar sepuluh minimarket
dengan total rampasan uang Rp 100 juta.
Mereka merampok cukup dengan modal pistol air soft gun dan nyali. Serta satu hal yang penting, yaitu lemahnya pengamanan minimarket. Kepada Tempo, kemarin, Rio dan Pasha membeberkan kelemahan minimarket yang kemudian dijadikan sasaran empuk mereka, yaitu berada di lokasi yang sepi dan jumlah karyawan yang hanya dua orang. »Kelemahan ini yang bikin merampok minimarket itu mudah,” kata Rio.
Mereka berdua mengatakan ada cara supaya minimarket tetap aman. Dengan cara inilah Rio dan Pasha, yang selalu menjadi otak perampokan, kerap mengurungkan niatnya merampok sebuah minimarket. Berikut ini tip dari kedua maling muda ini kepada Tempo.
Pertama, gunakan CCTV di depan pintu masuk dan di depan kasir. Cara ini akan bikin maling keder karena tampangnya akan mudah terekam kamera. Tak perlu menyembunyikan keberadaan kamera CCTV. »Makin terlihat, makin maling was-was,” kata Pasha. Satu hal yang jangan dilupakan, pastikan kamera menyala dan dalam posisi merekam. Para maling kini makin high end, mereka tahu kamera itu sedang merekam atau tidak. »Kalau merekam, lampu di CCTV akan menyala,” kata Pasha.
Kedua, perketat penjagaan di jam dan hari yang rawan perampokan. Rio mengatakan, bagi minimarket yang beroperasi 24 jam, hari yang rawan adalah Senin pagi atau Minggu dinihari. Di saat seperti itu, orang-orang lebih banyak berdiam di rumah karena mempersiapkan diri bekerja setelah libur. Menambah karyawan menjadi tiga orang, khususnya pria, di jam rawan ini juga perlu. »Kalau hanya dua orang, bila melawan, masih bisa kami atasi,” kata Rio.
Ketiga, waspadai kendaraan yang sudah mengitari atau melewati minimarket sebanyak dua kali. Apalagi bila mobil atau sepeda motor yang melewati minimarket itu berjalan lamban. »Itu pasti maling,” kata Rio. Pasha dan Rio, dalam setiap aksinya, mengaku tak pernah langsung menjarah minimarket. Mereka harus memastikan tak banyak orang di sekitar minimarket dan tak ada pengunjung lain di dalam minimarket.
Keempat, selalu kosongkan isi kasir dan brankas saat menjelang jam rawan atau sisakan secukupnya untuk kembalian. Rio dan Pasha mengaku paham betul kapan kasir berisi uang. »Setiap ganti shift, uang di kasir pasti nyaris kosong,” kata Rio. Kemudian jangan biarkan orang yang memegang kunci brankas berada lama di dalam minimarket pada jam dan hari rawan. »Kami para perampok akan selalu tergoda bertanya di mana brankas,” kata Rio.
Mereka merampok cukup dengan modal pistol air soft gun dan nyali. Serta satu hal yang penting, yaitu lemahnya pengamanan minimarket. Kepada Tempo, kemarin, Rio dan Pasha membeberkan kelemahan minimarket yang kemudian dijadikan sasaran empuk mereka, yaitu berada di lokasi yang sepi dan jumlah karyawan yang hanya dua orang. »Kelemahan ini yang bikin merampok minimarket itu mudah,” kata Rio.
Mereka berdua mengatakan ada cara supaya minimarket tetap aman. Dengan cara inilah Rio dan Pasha, yang selalu menjadi otak perampokan, kerap mengurungkan niatnya merampok sebuah minimarket. Berikut ini tip dari kedua maling muda ini kepada Tempo.
Pertama, gunakan CCTV di depan pintu masuk dan di depan kasir. Cara ini akan bikin maling keder karena tampangnya akan mudah terekam kamera. Tak perlu menyembunyikan keberadaan kamera CCTV. »Makin terlihat, makin maling was-was,” kata Pasha. Satu hal yang jangan dilupakan, pastikan kamera menyala dan dalam posisi merekam. Para maling kini makin high end, mereka tahu kamera itu sedang merekam atau tidak. »Kalau merekam, lampu di CCTV akan menyala,” kata Pasha.
Kedua, perketat penjagaan di jam dan hari yang rawan perampokan. Rio mengatakan, bagi minimarket yang beroperasi 24 jam, hari yang rawan adalah Senin pagi atau Minggu dinihari. Di saat seperti itu, orang-orang lebih banyak berdiam di rumah karena mempersiapkan diri bekerja setelah libur. Menambah karyawan menjadi tiga orang, khususnya pria, di jam rawan ini juga perlu. »Kalau hanya dua orang, bila melawan, masih bisa kami atasi,” kata Rio.
Ketiga, waspadai kendaraan yang sudah mengitari atau melewati minimarket sebanyak dua kali. Apalagi bila mobil atau sepeda motor yang melewati minimarket itu berjalan lamban. »Itu pasti maling,” kata Rio. Pasha dan Rio, dalam setiap aksinya, mengaku tak pernah langsung menjarah minimarket. Mereka harus memastikan tak banyak orang di sekitar minimarket dan tak ada pengunjung lain di dalam minimarket.
Keempat, selalu kosongkan isi kasir dan brankas saat menjelang jam rawan atau sisakan secukupnya untuk kembalian. Rio dan Pasha mengaku paham betul kapan kasir berisi uang. »Setiap ganti shift, uang di kasir pasti nyaris kosong,” kata Rio. Kemudian jangan biarkan orang yang memegang kunci brankas berada lama di dalam minimarket pada jam dan hari rawan. »Kami para perampok akan selalu tergoda bertanya di mana brankas,” kata Rio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar