Sabtu, 31 Maret 2012

Zaman Dahulu Memakai Lipstik Ternyata Menyakitkan


Lipstik sudah menjadi perangkat dandan yang digunakan secara massal oleh kaum wanita. Rasanya kurang lengkap jika wanita bersolek tidak menggunakan lipstik. Karena itu bisa dikatakan bahwa lipstik sudah menjadi perangkat wajib bagi kaum wanita.


Bukan hanya di zaman modern ini, lipstik juga menjadi alat dandan utama kaum wanita di zaman dulu. Situs inventorspot.com menyebutkan bahwa pemerah bibir ini sudah digunakan sejak 3.000 tahun sebelum masehi. Saat itu, kaum wanita dari Mesopotamia sudah terbiasa menggunakan lipstik.

Lipstik yang digunakan saat itu terbuat dari bubuk batu permata. Tidak hanya untuk menghias bibir, bubuk permata ini juga digunakan untuk menghias sekitar mata. Kaum wanita yang hidup di Lembag Indus ini menggunakan pewarna alami berwarna merah untuk membuat lipstik. Bahan pewarna yang mereka gunakan terbuat dari rumput laut.

Tidak seperti di zaman sekarang yang nyaman untuk dipakai, lipstik di zaman dulu terasa menyakitkan. Bubuk permata yang jadi bahan bakunya, terkadang membuat kulit bibir pemakainya terluka. Memakai lipstik saat itu pun menjadi sangat menyakitkan. Namun mereka tetap menggunakannya sebagai simbol kecantikan. Tokoh legenda Mesir, Clepatra pun diceritakan menggunakan pemerah bibir yang terbuat dari ekstrak kumbang dan semut.

Hingga abad ke-16, lipstik sudah digunakan secara luas. Ratu Elizabeth I, sebagai trendsetter, menjadi salah satu tokoh penting yang berperan besar mempopulerkan lipstik. Di zaman ini, lipstick sudah mulai dibuat dalam ukuran yang mudah untuk dibawa-bawa.

Saat Ratu Victoria naik takhta menggantikannya, muncul anggapan yang berbeda tentang kosmetik. Saat itu, perempuan yang berdandan dianggap menyalahi kodrat kewanitaan dan dinilai dekat dengan prostitusi. Namun, saat itu para seniman perempuan tetap menggunakan make up untuk mempercantik diri.

Perlahan tapi pasti, anggapan negatif tentang berdandan itu kembali berubah. Bahkan,ketika memasuki awal abad ke-19, teknologi kosmetik berkembang pesat. Tahun 1884 muncul produk pertama lipstick yang sudah dikemas dengan kertas sutra.

Inovasi lipstik terus berkembang seiring dengan kebutuhan kaum wanita dalam mempercantik dirinya. Mulai awal tahun 1930-an, lipstik tidak lahi diproduksi dalam satu warna, yakni warna merah. Saat itu muncul banyak varian warna pemoles bibir itu. Para bintang film yang jadi idola masyarakat saat itu menggunakan lipstik sebagai simbol dasar kecantikannya. Dari situlah pada tahun 1940-an penggunaan lipstik menjadi sangat populer di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANKS FOR VISITING DEWIMARLAINA.BLOGSPOT.COM