Tukang
cukup bisa dikatakan sebagai profesi yang dibutuhkan oleh hampir semua
manusia. Tugas memotong rambut yang harus diembannya terlihat sepele
meski sebenarnya dalam kondisi tertentu sangatlah penting. Sangatlah
sulit bagi siapapun untuk bisa memotong rambut sendiri dengan rapid an
sesuai keinginan.
Saat ini, tukang cukur sudah terbagi dalam
beberapa tingkatan sesuai segmen yang dibidiknya. Ada tukang cukur yang
mangkal di bawah pohon rindang karena memang tidak punya cukup dana
untuk menyewa tempat atau kios. Ada juga tukang cukur yang membuka
praktik di kios sederhana. Untuk kelas menengah ke atas, ada pula tukang
cukur yang menempati lokasi elite dan bangunan mewah.
Tukang cukur saat ini juga bisa membuka
usaha dengan cukup mengandalkan bakat. Mereka tak perlu belajar secara
khusus untuk bisa memotong rambut konsumennya. Memang ada ahli tata
rambut yang secara serius mempelajari ilmunya. Tapi ini bukan gejala
umum. Tukang cukur seperti ini biasanya cuma melayani segmen sangat
khusus.
Di masa lalu, profesi tukang cukur
sangatlah dihormati. Mereka tidak hanya mencukur rambut, tapi bahkan
sampai menikahkan dan menjadi tokoh spiritual. Di zaman Mesir kuno,
tukang cukur adalah orang yang sangat dihormati. Mereka menjadi pemuka
masyarakat dan ahli kesehatan karena alat yang digunakan untuk mencukur
saat itu masih berupa benda mirip pisau dan bisa melukai kepala jika
tidak benar dalam menggunakannya.
Hingga abad ke-5 sebelum masehi, tukang
cukur di era Yunani kuno juga sangat disegani. Saat itu, kewibawaan
seseorang diukur dari kerapiannya dalam memelihara jenggot. Ini yang
sangat menentukan adalah tukang cukur. Dari sini pula istilah barber
yang kemudian dijadikan istilah dalam bahasa Inggris barber shop yang
berarti tukang cukur.
Kata ‘barber’ berasal dari istilah Latin
‘barba’ yang berarti jenggot. Di masa Yunani kuno memang tukang cukur
lebih banyak berurusan dengan kerapian jenggot. Merekalah yang sangat
menentukan status kewibawaan setiap orang.
Sedangkan menurut catatan situs
barberpole.com, tradisi tukang cukur tidak dikenal hingga tahun 296
sebelum masehi. Saat itu Ticinus Mena datang ke Roma dari Sicilia dan
mengenalkan cukur-mencukur rambut. Mulai saat itulah tukang cukur banyak
membuka kios di Roma. Tempat-tempat cukur rambut ini kemudian menjadi
ajang berkumpulnya para pria dendy.
Di era setelah masehi, tukang cukur sudah
banyak menjalankan bisnis di wilayah Eropa. Akhirnya di tahun 1096
berdiri organisasi tukang cukur di Prancis. Di tempat inilah para tukang
cukur bisa saling bertemu dan bertukar pikiran untuk menemukan cara
mencukur rambut yang sehat.
Di pertengahan abad ke-13 kemudian muncul
perusahaan tukang cukur di Paris bernama Brotherhood of St Cosmos dan St
Domain. Kedua lembaga ini kemudian membuka sekolah pertama yang
mengajarkan soal cukur mencukur rambut.
Meski sejarah tukang cukur banyak
terdokumentasi berasal dari Prancis, tapi rupanya organisasi tukang
cukur yang paling tua di dunia dan hingga kini masih eksis adalah
Worshipful Company of Barber. Organisasi yang mulai didirikan tahun 1308
ini berdiri di London, Inggris. Hingga abad ke-14, persatuan tukang
cukur menjadi salah satu organisasi profesi yang punya pengaruh sangat
kuat.
Barulah saat memasuki akhir abad ke-19,
profesi tukang cukur mulai meredup. Hal ini seiring dengan mulai
ditemukannya pisau cukur yang bisa membantu orang untuk memotong sendiri
rambutnya. Namun, redupnya tukang cukur ini tidak sampai titik nadir.
Hingga saat ini, tukang cukur masih tetap eksis dan banyak tersebar di
sudut-sudut kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar