Permen
kini sudah berperan jauh lebih penting dibanding bentuknya yang kecil
dan simpel itu. Tak hanya menjadi pemasok zat gula bagi tubuh, permen
juga sudah menjadi penghargaan bagi anak-anak yang telah berperilaku
baik. Terkadang permen juga menjadi hadiah pada hari-hari istimewa.
Lewat permen, perasaan seseorang juga bisa diwakilkan.
Lebih dari itu, permen juga telah menjadi
bisnis besar yang menggerakkan roda ekonomi. Di Inggris, penjualan
permen tiap tahun sudah mencapai rata-rata 3 miliar poundsterling
(sekitar Rp 45 triliun). Perdagangan yang fantastik bukan? Momen libur
akhir pekan, pergantian tahun, hari besar keagamaan, menjadi puncak
penjualan permen setiap tahun.
Dibanding saat pertama kali dikenal dulu,
fungsi permen saat ini sudah jauh berubah. Permen mulai dikenal manusia
pada sekitar 2.000 tahun sebelum masehi. Saat itu, bangsa Mesir kuno
banyak membuat makanan manis dari bahan kacang, dicampur buah, dan madu.
Bahan lain yang mereka kerap gunakan juga untuk membuat makanan manis
adalah esktrak akar kacang polong.
Saat ini, permen banyak berfungsi sebagai
makanan kecil pemanis mulut. Bahan-bahan kimia sintetis yang banyak
digunakan, kerap menjadikan permen sebagai salah satu makanan perusak
gigi. Padahal, di masa lampau, permen merupakan obat. Bahan-bahan alami
yang terkandung dalam permen bisa menjadi sumber energi juga antibiotik
bagi tubuh.
Berdasar catatan sweetandnostalgic.com,
setelah dikenal di Mesir kuno, permen juga dikonsumsi masyarakat Turki.
Di sini, bahan baku permen adalah anggur yang direbus kemudian airnya
diendapkan hingga endapannya mengeras. Endapan ini lalu dipotong-potong.
Tradisi mengonsumsi permen ini terus
berlangsung hingga ribuan tahun. Perkembangan permen ini makin pesat
dengan mulai dikenalnya minuman coklat (kakao) pada tahun 1502 di
Spanyol dan Meksiko. Kemudian pada tahun 1657 kedai yang menyediakan
minuman dan makanan berbahan coklat pertama kali di dunia dibuka di
Inggris.
John Cadbury melihat pertumbuhan permen dan
coklat ini sebagai peluang bisnis baru. Tahun 1824 dia membuka kedai di
Birmingham, Inggris, yang menjual minuman kopi, teh, dan coklat.
Beberapa tahun kemudian Cadbury dan Fry’s menjual makanan berbahan
coklat yang manis, atau di zaman sekarang disebut permen coklat.
Permen coklat kemudian secara serius
dikelola secara komersial mulai tahun 1929. Saat itu, permen Crunchie
diluncurkan. Tiga tahun kemudian Mars Bar dijual, yakni mulai tahun 1932
dan Black Magic menyusul satu tahun kemudian. Tahun 1937, dua merek
meluncur ke pasar yakni Kit Kat dan Quality Street.
Di awal tahun 2000-an nama-nama produk
tersebut sudah berkembang ke seluruh dunia. Mars Bar misalnya, di
tahun-tahun ini sudah bisa menjual 600 juta permen setiap tahun.
Sedangkan Kit Kat memproduksi 80 ribu permen setiap jam untuk dijual ke
pasar.
Kesadaran untuk mengembalikan fungsi permen
sebagai obat pun mulai tumbuh kembali. Saat ini mulai mudah ditemukan
di pasaran, permen-permen untuk mengobati batuk dan melegakan
tenggorokan. Ada juga permen jahe yang berfungsi menghangatkan badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar