Sabtu, 31 Maret 2012

Pisau Cukur, Symbol Sebuah Peradaban

Apalah arti sebilah pisau cukur. Itu hanya secuil pisau kecil yang tidak semua orang memerlukannya. Tanpa itu pun manusia bisa tetap hidup. Tapi coba, sesekali Anda bayangkan, apa jadinya dunia ini tanpa pisau cukur?

Manusia akan dipenuhi rambut yang tumbuh di sekujur tubuh. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk membuat penampilan menjadi lebih rapi adalah mencabuti rambut yang tumbuh liar. Tampil rapi pun menjadi sebuah siksaan.

Moderngent.com mencatat bahwa penemuan pisau cukur telah melalui rangkaian peristiwa yang sangat panjang. Manusia melakukan banyak eskperiman untuk bergelut dengan sekitar 25 ribu helai rambut di sekitar wajah. Untuk menaklukkan rambut yang tumbuh rata-rata 12,5-15 cm per tahun itu, kebanyakan manusia menghabiskan waktu hingga 3.000 jam sepanjang hidupnya.

Sejak ribuan tahun yang lalu, rambut menjadi salah satu unsur penting dalam peradaban manusia. Sejak era manusia Neanderthal (sekitar 100 ribu tahun sebelum masehi), merapikan rambut menjadi salah satu persoalan penting. Saat itu, manusia yang rambutnya dibiarkan tumbuh liar, dianggap kurang beradab. Mereka identik dengan manusia barbar yang tidak terdidik.

Dengan mengadopsi tradisi Yunani dan Romawi kuno, bangsa Mesir di era 330 tahun sebelum masehi punya tradisi merapikan rambut, terutama di kalangan militer. Saat itu, tentara yang rambutnya dibiarkan tumbuh liar, akan sangat mudah dikalahkan musuh. Cukup dengan menjambaknya keras-keras, tentara yang berambut liar itu akan sangat mudah ditaklukkan.

Pisau cukur sendiri mulai dikenal manusia pada sekitar 3.000 tahun sebelum masehi, bersamaan dengan ditemukannya logam. Saat itu bangsa Mesir dan India membuat alat sejenis pisau untuk mencukur rambut dan terbuat dari tembaga.

Pada 300 tahun sebelum masehi, seorang pengusaha kaya asal Yunani, Publicus Ticius Maenas, membawa tukang cukur profesioal dari Sisilia ke Rima untuk mengenalkan cara baru perawatan rambut. Tukang cukur ini menggunakan pisau cukur tipis yang untuk menajamkannya diasah dengan batu basah. Terkadang, dia juga menggunakan minyak dan bahan sejenis sabun untuk mencukur rambut di bagian wajah.

Pada tahun itu pula muncul tradisi baru di Yunani. Anak muda yang berusia sekitar 21 tahun harus menjalani upacara pencukuran rambut pertama di bagian wajah. Upacara ini menjadi simbol bahwa sang remaja mulai memasuki usia dewasa.

Penyempurnaan bentuk pisau cukur terus berjalan hingga era modern. Tahun 1770, seorang tukang cukur di Prancis, Jean-Jacques Perret membuat tata cara merapikan rambut yang tumbuh di bagian wajah. Dari sinilah peradaban pisau cukur modern dimulai. Tak hanya buku petunjuk, dia kemudian juga memproduksi pisau cukur berbentuk L dengan rangka kayu.

Tahun 1847, William Henson menyempurnakan bentuk pisau cukur. Dia ciptakan pisau cukur berbetuk T yang bagian pisaunya tegak lurus dengan pegangannya. Pisau cukur ini dianggap lebih aman. Tapi, penyempurnaan pisau cukur tidak lantas berhenti di sini.

Penyempurnaan kembali terjadi di tahun 1895. Saat itu seorang tenaga pemasaran dari perusahaan segel di Baltimor, King Camp Gillette membuat pisau cukur model baru. Begitu tumpul pisau ini bisa langsung dibuang dan diganti baru dengan harga murah. Pisau cukur inilah yang kemudian sekarang kita kenal dengan sebutan silet.

Mulanya, pisau cukur model ini hanya bisa diganti bagian siletnya saja dan rangkanya bisa digunakan berulang kali. Namun dalam perkembangannya, Gillette mengambangkan pisau cukur yang menyatu dengan rangka. Akibatnya, saat tumpul, pisau cukur diganti sekaligus dengan rangkanya.

Rangka pisau cukur buatan Gillette ini awalnya terbuat dari logam. Begitu teknologi plastik berkembang, rangka pisau cukur pun kemudian dibuat dengan bahan baku plastik. Perubahan ke bahan plastik ini menjadikan harga pisau cukur jauh lebih murah dibanding sebelumnya. Tampil rapi pun menjadi tidak lagi harus dilalui dengan siksaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANKS FOR VISITING DEWIMARLAINA.BLOGSPOT.COM