Apalah arti sebilah pisau cukur. Itu hanya secuil
pisau kecil yang tidak semua orang memerlukannya. Tanpa itu pun manusia
bisa tetap hidup. Tapi coba, sesekali Anda bayangkan, apa jadinya dunia
ini tanpa pisau cukur?
Manusia akan dipenuhi rambut yang tumbuh di
sekujur tubuh. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk membuat
penampilan menjadi lebih rapi adalah mencabuti rambut yang tumbuh liar.
Tampil rapi pun menjadi sebuah siksaan.
Moderngent.com mencatat bahwa penemuan
pisau cukur telah melalui rangkaian peristiwa yang sangat panjang.
Manusia melakukan banyak eskperiman untuk bergelut dengan sekitar 25
ribu helai rambut di sekitar wajah. Untuk menaklukkan rambut yang tumbuh
rata-rata 12,5-15 cm per tahun itu, kebanyakan manusia menghabiskan
waktu hingga 3.000 jam sepanjang hidupnya.
Sejak
ribuan tahun yang lalu, rambut menjadi salah satu unsur penting dalam
peradaban manusia. Sejak era manusia Neanderthal (sekitar 100 ribu tahun
sebelum masehi), merapikan rambut menjadi salah satu persoalan penting.
Saat itu, manusia yang rambutnya dibiarkan tumbuh liar, dianggap kurang
beradab. Mereka identik dengan manusia barbar yang tidak terdidik.
Dengan mengadopsi tradisi Yunani dan Romawi
kuno, bangsa Mesir di era 330 tahun sebelum masehi punya tradisi
merapikan rambut, terutama di kalangan militer. Saat itu, tentara yang
rambutnya dibiarkan tumbuh liar, akan sangat mudah dikalahkan musuh.
Cukup dengan menjambaknya keras-keras, tentara yang berambut liar itu
akan sangat mudah ditaklukkan.
Pisau cukur sendiri mulai dikenal manusia
pada sekitar 3.000 tahun sebelum masehi, bersamaan dengan ditemukannya
logam. Saat itu bangsa Mesir dan India membuat alat sejenis pisau untuk
mencukur rambut dan terbuat dari tembaga.
Pada 300 tahun sebelum masehi, seorang
pengusaha kaya asal Yunani, Publicus Ticius Maenas, membawa tukang cukur
profesioal dari Sisilia ke Rima untuk mengenalkan cara baru perawatan
rambut. Tukang cukur ini menggunakan pisau cukur tipis yang untuk
menajamkannya diasah dengan batu basah. Terkadang, dia juga menggunakan
minyak dan bahan sejenis sabun untuk mencukur rambut di bagian wajah.
Pada tahun itu pula muncul tradisi baru di
Yunani. Anak muda yang berusia sekitar 21 tahun harus menjalani upacara
pencukuran rambut pertama di bagian wajah. Upacara ini menjadi simbol
bahwa sang remaja mulai memasuki usia dewasa.
Penyempurnaan bentuk pisau cukur terus
berjalan hingga era modern. Tahun 1770, seorang tukang cukur di Prancis,
Jean-Jacques Perret membuat tata cara merapikan rambut yang tumbuh di
bagian wajah. Dari sinilah peradaban pisau cukur modern dimulai. Tak
hanya buku petunjuk, dia kemudian juga memproduksi pisau cukur berbentuk
L dengan rangka kayu.
Tahun 1847, William Henson menyempurnakan
bentuk pisau cukur. Dia ciptakan pisau cukur berbetuk T yang bagian
pisaunya tegak lurus dengan pegangannya. Pisau cukur ini dianggap lebih
aman. Tapi, penyempurnaan pisau cukur tidak lantas berhenti di sini.
Penyempurnaan kembali terjadi di tahun
1895. Saat itu seorang tenaga pemasaran dari perusahaan segel di
Baltimor, King Camp Gillette membuat pisau cukur model baru. Begitu
tumpul pisau ini bisa langsung dibuang dan diganti baru dengan harga
murah. Pisau cukur inilah yang kemudian sekarang kita kenal dengan
sebutan silet.
Mulanya, pisau cukur model ini hanya bisa
diganti bagian siletnya saja dan rangkanya bisa digunakan berulang kali.
Namun dalam perkembangannya, Gillette mengambangkan pisau cukur yang
menyatu dengan rangka. Akibatnya, saat tumpul, pisau cukur diganti
sekaligus dengan rangkanya.
Rangka pisau cukur buatan Gillette ini
awalnya terbuat dari logam. Begitu teknologi plastik berkembang, rangka
pisau cukur pun kemudian dibuat dengan bahan baku plastik. Perubahan ke
bahan plastik ini menjadikan harga pisau cukur jauh lebih murah
dibanding sebelumnya. Tampil rapi pun menjadi tidak lagi harus dilalui
dengan siksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar