Minggu, 18 Maret 2012

Parade Kemusyrikan Pada Pernikahan Kraton

Jutaan orang terpesona dengan Semarak "Royal Wedding" Kraton Jogja. Terkagum dan begitu antusias untuk menyaksikannya. Tamu yang datang pun tak kira-kira.
Orang No. 1 Indonesia hingga ke para Raja-Raja Nusantara dan Luar Negeri. WAH!
Tapi ironis, mereka melupakan bahwa acara super megah dan semarak itu penuh diliputi kabut kemusyrikan, syirik. Mensekutukan Allah adalah dosa no. 1 di bumi dan langit. Inilah foto-foto bermusyrik ria itu:
























Adat istiadat ini dijalankan karena mereka memiliki kepercayaan ada kekuatan lain yang bisa memberikan suatu kebaikan selain Allah, meski mereka meyakini bahwa Allah-lah sumber pemberi kebaikan. Namun mereka meyakini adanya perantara dengan cara-cara adat nenek moyang seperti itu.

Inilah ancaman Allah Subhana Wa Ta'ala:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisaa' (4): 48)

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS. Al-Maidah (5): 72).

1 komentar:

  1. mempersekutukan bisa diartikan juga menyamakan,ketahuilah bahwa adat istiadat itu tidak semuanya buruk,tergantung bagaimana seseorang menjalani dan niat dalam hatinya,toh hakekatnya adanya istiadat itu dulu juga berasal dari ALLAH,jika manusia hanya mengambil hikmah d dari apa yang di maknakan adat tersebut maka itu masih lebih baik daripada orang yang tidak menggunakan adat istiadat yang biasanya hanya mutlak menggunakan qur'an hanya dengan "arti tanpa makna hakekat",manusia sekarang kebanyakan jika sudah sangat taat beribadah akhirnya cenderung merasa diri orang yg suci,dan dengan mudah mengatakan orang atau hal lain yg tidak sama dgn yg ia lakukan di anggapnya jelek,musyrik,bid'ah,makruh.haram dll,padahal secara otomatis itu mencerminkan dirinya adalah orang yang benar/paling benar,sedangkan dalam kitab mathlab dikatakan "sejelek-jelek mansia adalah orang yang merasa dirinya benar",apa yg dikatakan AL-Qur'an memang semua benar,tapi jika kita ingin menghukumi suatu perkara lihatlah dulu dengan seksama,perkara tersebut sesuai dengan yg dikatakan Qur'an apa belum,dan jangan kita manusia yg menghukumi mengatakan benar atau salah,adat istiadat berasal dari ajaran tauhid,ajaran tauhid adalah ajaran dasar sebelum ada syariat,maka jangan dulu mengatakan hal ini salah dsb,syariat tanpa tauhid lebih mudah disesatkan oleh syetan begitu juga tauhid tanpa syariat,namun ALLAH lebih dulu menurunkan tauhid,kenapa?karena orang yg tersesat dalam syariat kadang lebih buta dalam kehidupan masyarakat daripada orang yang tidak mengenal syariat.silahkan anda cari sendiri contohnya dengan cara anda harus berada di tengah-tengah dua hal ini.ilmu tidak harus berasal dari buku.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANKS FOR VISITING DEWIMARLAINA.BLOGSPOT.COM