Setiap
teori pasti memiliki kelemahan dan berbagai kotraversi. Saya sangat
sadar menemukan sebuah kejanggalan dalam sebuah teori yang kita sebut
“Teori Evolusi”. Teori ini sangat tidak mendasar, bagaimana seekor kera
dapat merubah manusia. Lalu pertanyaanya bagaimana dengan kera-kera
yang tersisa. Dan bagaimana seleksi alam bisa membentuk merubah bentuk
fisik(Morfology) mereka secara ekstrim.
Teori
evolusi. Saya yakin sebagian besar dari anda yang mebaca artikel ini
telah mengetahui, apa itu Teori Evolusi. Teori Evolusi dikenalkan oleh
seorang Ilmuwan yang bernama Charles Darswin. Teori Evolusi adalah
proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu
berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/
rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik.
Awal Kehidupan Darwin
Charles Robert Darwin lahir pada 12 Februari 1809 di
Shrewbury, desa kecil di Inggris. Ia dilahirkan sebagai anak dari
keluarga terpandang. Sejak kecil Darwin dikenal sebagai anak yang dekat
dengan alam. Perkenalan ini diawali ketika Darwin menghitung jumlah
bunga yang berada disemak-semak kebunnya sebanyak 384 bunga. Ia juga
sering memanjat pohon dan mengamati burung-burung, mengumpulkan
batu-bautan dan telur burung(ia selalu memastikan hanya satu telur yang
diambilnya dari setiap sarang).
Pada 1825, di usianya yang ke 16 tahun Darwin sekolah di Edinburgh University dalam fakultas kedokteran. Darwin
tidak pernah berkeinginan untuk menjadi dokter, Namun ketika ayahnya
tahu hal itu beliau marah besar. Darwin dikirim ke Gambridge University untuk
menjadi pendeta di Inggris. Dan karena banyak pendeta yang mempelajari
alam itu menjadi pilihan yang tepat bagi Darwin.Profesor favorit
Darwin di Cambridge adalah John Steven Henslow mengajar botani,
ilmu tentang tumbuh-tumbuhan. Mereka berdua menjadi teman dan sering
berjalan bersama. Persahabatan inilah yang akan mengubah kehidupan
Darwin.
Awal Terciptanya Teori Darwin
Ketika
Darwin lulus dari universitas pada 1831, dia berencana untuk menjadi
seorang pendeta. Namun pada bulan Agustus, Darwin meerima sepucuk surat
dari Profesor Henslow. Profesor itu mengajukan pertanyaan yang mengejutkan baginya. ”Maukah Charles mengelilingi dunia?”
Ketika itu seorang Kapten Angkatan Udara bernama Robert FritzRoy akan segera berlayar mengelilingi dunia. Kapanya HMS Beagel, akan berlayar paling tidak untuk dua tahun. Kapten FritzRoy menyukai Sains dan alam, ini sangat tepat dengan kesamaan beliau dengan Darwin.
Pada 15 september 1835, Beagle tiba di Galapagos,
Ketika itu Darwin sangat terpesona melihat penyu-penyu raksasa yang
mencapai berat 250 Kg tersebut dan berukuran sekitar 5-6 kaki. Dimata
Charles mereka tampak makhluk dari planet lain.
Ketika Darwin menerbitkan buku yang ditulisnya di atas Beagle, beliau mendapatkan bantuan dari seorang yang bernama John Gould(Ornitologis).
Darwin bersama John Gould meneliti seekor burung Finch yang ditemukan
Darwin di Galapagos. Pada awal inilah beliau akan merumuskan suatu
teori yang menggemparkan dunia “Darwinisme” atau “ Teori Evolusi”. Ketika
itu mereka menemukan bahwa ada perbedaan antara burung Finch Amerika
Selatan dan Galapagos. Hal ini yang membuat Darwin berpikir bahwa Jika
burung Finch dapat berubah mengapa yang lainnya tidak bisa. Atas dasar
inikah beliau merumuskan Teori Evolusi dan atas dasar inikah Manusia berasal dari kera.
Orang-Orang Pendukung Darwin
Joseph Dalton Hooker
Sir Joseph Dalton Hooker (1817-1911), seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang telah banyak melakukan ekspedisi untuk mempelajari tanaman.
Thomas Henry Huxley
Thomas Henry Huxley (1825-1895), Pakar Biologi yang dikenal sebagai “Darwin’s Bulldog”. Karena dia mendukung teori evolusi demikian kuat. Tahun 1868 ditunjukkannya bahwa burung adalah keturunan dinosaurus.
Alfred Russel Wallace
Alfred Russel Wallace (1823-1813),
Wallace memiliki pandangan yang sama terhadap evolusi Darwin, Namun
Darwin dianggap terlebih dahulu menerbitkan makalahnya. Kedua orang ini
hanya berselisih 1 tahun dalam penyelesaiannya. Wallace menyelasikan
makalah ini pada tahun 1858.
Notes : Anda akan menemukan jawabannya sendiri nanti
Teori Evolusi
Teori Evolusi seringkali dikaitkan dengan Teori seleksi alam, disini saya nyatakan bahwa itu SALAH!!!, yang dimaksud dengan Seleksi Alam
adalah makhluk hidup yang dapat menyesuikan perilakunya baik secara
morphology, fisiology dan tingkah laku. Contoh : Sebelum era revolusi
industry berlangsung populasi Ngengat biston betularia putih
lebih banyak dibandingakan Ngengat biston betularia Hitam. Namun setelah
terjadinya revolusi, jumlah ngengat biston betularia putih lebih
sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena
ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang baru.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan yang dimaksud dengan Seleksi Alam tidak akan merubah struktur morphology suatu makhluk hidup secara ekstrem yang dikemukanan Darwin, melainkan bagaimana mereka menyesuaikan pertahan hidup(Adaptasi) mereka.
Contoh Morfology : Gigi sapi untuk makan rumput, dan Gigi Macan untuk memakan daging.
Contoh Fisiology : Unta yang mempunyai punuk untuk menyimpan cadangan air.
Contoh Tingkah laku : Bunglon merubah warna tubuhnya ketika terancam.
Adaptasi masih memiliki kesamaan dengan Teori Evolusi, dikarenakan makhluk hidup dipaksakan untuk mengikuti kehendak alam atau lazim disebut sebagai “Seleksi Alam”, Kembali saya jelaskan adaptasi ini memang telah ada sesuai dengan kemampuan awal mereka tercipta. Bukan Evolusi Tapi seleksi alam dan adaptasi, Sebagai contoh :
“Apakah tidak aneh jika sapi memiliki taring pada awalnya kemudian karena mereka adalah herbivore lalu mempunyai Gigi seri” .
Teori Evolusi yang Terpatahkan
Teori evolusi
menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari
satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk
hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan
bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan
bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta
tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan
invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini
kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Hal ini
pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung
dan mamalia berevolusi dari reptil.
Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “ spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan”
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada di muka bumi ini. Di saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.
Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “ spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan”
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada di muka bumi ini. Di saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.
Para
Darwinis menyatakan bahwa dengan mengalami perubahan-perubahan kecil,
mahluk-mahluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lainnya
selama jutaan tahun. Menurut pernyataan yang dibantah temuan-temuan
ilmiah ini, ikan beralihrupa ke amfibi, dan reptil beralihrupa ke
burung. Proses yang disebut alihrupa ini, yang dikatakan berlangsung
jutaan tahun, seharusnya- meninggalkan sangat banyak petunjuk dalam
rekaman fosil.
Dengan kata lain, selama penelitian mer-eka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para penelitian seharusnya menyingkap banyak mahluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat atau setengah kadal setengah burung. Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan Bumi telah digali, tidak satu juga fosil telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut sebgai makhluk hidup peralihan.
Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan.
Dengan kata lain, selama penelitian mer-eka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para penelitian seharusnya menyingkap banyak mahluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat atau setengah kadal setengah burung. Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan Bumi telah digali, tidak satu juga fosil telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut sebgai makhluk hidup peralihan.
Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan.
Titik Lemah Teori Darwin
Darwin hanya memperkirakan bahwa mewariskan pembawaan generasimyang satu kepada yang lainnya adalah kunci untuk memahami Evolusi. Namun,
ia tidak tahu bahwa makhluk hidup terdiri dari bangunan sangat kecil
yang disebut DNA membawa insstruksi yang mengendalikan semuanya, dari
bentuk mata, kaki, dan rambut kita.
Orang yang mematahkan Teori Darwin
A.R Wallace
Mungkin
anda akan terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pematah teori
Darwin. Bukankah saya baru saja menuliska Wallace mempunyai pandangan
yang sama dengan Darwin. Namun pada kenyataanya, Ketika Darwin
menyelesaikan sebuah buku berjudul “The Origin of Species”.
Maka pada 1869 A. R Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir
seleksi alam tidak dapat diterapkan kepada manusia. Atas rekasinya.
Darwin memutuskan untuk menulis sebuah buku kembali yang berjudul “The Descent Of Man” yang diterbitkan pada 1871. Di buku inilah dia menuliskan bahwa manusia berasal dari kingdom binatang.
Harun Yahya
Salah
satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya adalah Harun
Yahya. Beliau adalah ilmuwan terkemuka dari Turki, yang lahir pada tahun
1956 di Ankara. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori
Evolusi, menjelaskan, bahwa apapun yang diciptakan atau ada di dunia
ini, bukanlah merupakan sebuah kebetulan belaka. Pada tulisan awal
saya, saya menjelaskan tentang bagaimana para ahli evolusi menjelaskan
bahwa seluruh makhluk hidup memiliki satu nenek moyang yang sama.
Teori Evolusi ditentang oleh Harun Yahya
Bukalah
mata lebar-lebar, teori kreasionis adalah teori yang paling masuk
akal, hal ini bukan tidak didasari oleh logika dan dugaan sementara,
Harun Yahya telah melakukan banyak pembuktian-pembuktian bahwa Teori Evolusi itu Salah.
Rekaman Fosil Hidup
Rekaman
fosil mungkin merupakan petunjuk terpenting yang meruntuhkan
pernyataan-pernyataan teori evolusi. Fosil-fosil mengungkapkan bahwa
bentuk-bentuk kehidupan di Bumi tidak pernah mengalami bahkan secuil
pun perubahan dan tidak pernah saling berkembang ke satu sama lain.
Dengan meneliti rekaman fosil, kita mengetahui bahwa mahluk-mahluk
hidup saat ini persis sama dengan mahluk-mahluk hidup jutaan tahun
silam-dengan kata lain, mereka tidak pernah mengalami evolusi.
Saya akan mewakilkan masing-masing 1 gambar di setiap Class Animal
Fosil Todak ini diperkirakan berumur 34-57 juta tahun lalu dan masih berbentuk sama dengan saat ini. Ditemukan di Wyoming
Fosil Kelinci, fosil diperkirakan berumur 33 juta tahun
Tidak ada yang berubah
Tentu saja masih banyak fosil hidup lainnya
Fosil Ngengat, diperkirakan berumur 25 juta tahun, ditemukan di Dominika, dan masih sama dengan bentuk sekarang
Burung Cormorant, fosil berumur 18 juta tahun ditemukan di Chile. Masih sama dengan bentuk sekarang.
Buaya, fosil diperkirakan berumur, 37-54 juta tahun lalu, ditemukan di Jerman, tidak berubah.
Daun Ginko, umur fosil diperkirakan 37-54 juta tahun yang lalu, di British Columbia. Tidak berubah.
Ikan Coelecanth masih dapat ditemukan di beberapa belahan dunia bahkan di Indonesia, Ikan inilah yang memberikan 'tamparan keras'(Phenomena) dan 'Pukulan Telak'(UNIVERSAL), untuk teori evolusi bahwa makhluk darat berasal dari kehidupan laut yaitu ikan Coelecanth.
Semua
mahluk hidup dalam rekaman fosil muncul lengkap dan dalam bentuk yang
sempurna. Misalnya,sebelum buaya dan bajing, tidak ada fosil milik
mahluk aneh yang setengahnya mirip seekor buaya, dan bagian lainnya
milik seekor bajing atau mahluk hidup lainya. Bajing selalu tetap
bajing, dan buaya selalu tetap buaya. Semua fakta ini mengungkapkan
bahwa pernyataan teori evolusi bahwa “mahluk-mahluk hidup telah
berevolusi perlahan-lahan selama jutaan tahun” sekadar hasil lamunan
Rekaman Fosil Hidup Manusia
Ada
perbedaan antara struktur tengkorak aneka ras manusia. Ada perbedaan
pada struktur dahi, liang mata, tonjolan pelipis dan isi tengkorak
antara orang Pigmi dan Inggris, Rusia dan China, Aborigin dan Inuit atau
Afrika dan Jepang, Namun, perbedaan-perbedaan ini tidak berarti bahwa
satu ras berevolusi dari ras lain atau bahwa ras tertentu adalah 'lebih
primitif' atau 'lebih maju' daripada yang lain.
Namun dibalik semua ini, teori Darwin telah banyak memberikan gambaran-gambaran dan petunjuk bagi ilmuwan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar