Ketika mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin, sebagian besar
orang berharap kata-kata "tambal gigi" tidak akan terucap dari mulut
sang dokter. Ya, begitu banyak orang membenci desingan bunyi bor gigi
serta bau obat tambal gigi.
Faktanya, ketika dokter mengatakan
gigi kita harus ditambal, kita sering kali mendiskusikan kembali apakah
penambalan benar-benar diperlukan.
Tetapi kebencian (atau ketakutan) itu bisa hilang bila kita mengetahui lebih jauh tentang penambalan gigi.
Penambalan
gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi, agar gigi
bisa kembali ke bentuknya semula, dan berfungsi dengan baik. Lubang
pada gigi akan jadi jalan masuk bakteri, sehingga menutupnya dengan
tambalan akan menghentikan proses kerusakan gigi sampai di situ saja.
Sebelum
gigi ditambal, lubang gigi yang ada akan dibor terlebih dahulu. Namun
langkah ini bukan untuk membuat lubang gigi semakin besar, melainkan
sekadar membersihkan jaringan gigi yang rusak dan merapikan bentuknya.
Terkadang
memang ukuran lubang gigi menjadi lebih besar, tapi itu supaya bahan
tambal bisa dengan mudah dimasukkan, dan dapat bertahan lebih lama.
Kabar
baiknya, sekarang ada banyak ragam tambalan yang tersedia dibandingkan
masa lalu. Kabar buruknya, jenis tambalan yang baru ini (seperti
tambalan putih) lebih mahal daripada pengobatan standar. Sehingga,
dokter gigi akan menginformasikan penambahan biaya untuk prosedur
penambalan gigi. Itu sebabnya mayoritas pasien dengan gigi berlubang
biasanya akan berakhir dengan tambalan 'amalgam'.
Setelah
membersihkan lubang gigi, dokter akan mengoleskan lapisan tipis di dasar
lubang untuk melindungi jaringan pulpa gigi. Hal ini untuk
menghindarkan dari rangsangan panas makanan atau minuman yang
dihantarkan oleh bahan tambal ke dalam pulpa gigi.
Setelah itu,
dokter gigi akan mengaplikasikan bahan tambal ke dalam lubang gigi,
dengan cara yang berbeda, sesuai dengan jenis dan bahan tambalan yang
digunakan.
Apabila lubang gigi telah tertutupi oleh bahan
tambalan, maka dokter gigi akan memoles dan merapikan tambalan yang ada,
agar permukaan tambalan gigi lebih halus agar plak dan sisa makanan
tidak mudah menempel. Sebelum dipoles, dokter biasanya akan kembali
memeriksa hasil tambalannya.
Apabila tambalan ada yang mengganjal atau ada bagian yang tajam, maka tambalan akan kembali dirapikan.
Rasa
linu dan sensitif memang kadang terasa setelah ditambal. Namun ini
hanya terjadi pada beberapa orang. Biasanya rasa sensitif itu muncul
akibat rangsangan suhu, tekanan, ataupun makanan manis/asam.
Tetapi
jangan khawatir, rasa sensitif itu akan berkurang dan hilang dalam
waktu 1-2 minggu. Bila gigi masih sensitif hingga lebih dari satu bulan,
segera hubungi kembali dokter gigi Anda.
Nah, kini kita tidak perlu terlalu takut terhadap kata-kata "tambal gigi" bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar