Rabu, 21 Maret 2012

Jangan Takut Untuk Tambal Gigi

Ketika mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin, sebagian besar orang berharap kata-kata "tambal gigi" tidak akan terucap dari mulut sang dokter. Ya, begitu banyak orang membenci desingan bunyi bor gigi serta bau obat tambal gigi.
Faktanya, ketika dokter mengatakan gigi kita harus ditambal, kita sering kali mendiskusikan kembali apakah penambalan benar-benar diperlukan.


Tetapi kebencian (atau ketakutan) itu bisa hilang bila kita mengetahui lebih jauh tentang penambalan gigi.

Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi, agar gigi bisa kembali ke bentuknya semula, dan berfungsi dengan baik. Lubang pada gigi akan jadi jalan masuk bakteri, sehingga menutupnya dengan tambalan akan menghentikan proses kerusakan gigi sampai di situ saja.

Sebelum gigi ditambal, lubang gigi yang ada akan dibor terlebih dahulu. Namun langkah ini bukan untuk membuat lubang gigi semakin besar, melainkan sekadar membersihkan jaringan gigi yang rusak dan merapikan bentuknya.

Terkadang memang ukuran lubang gigi menjadi lebih besar, tapi itu supaya bahan tambal bisa dengan mudah dimasukkan, dan dapat bertahan lebih lama.

Kabar baiknya, sekarang ada banyak ragam tambalan yang tersedia dibandingkan masa lalu. Kabar buruknya, jenis tambalan yang baru ini (seperti tambalan putih) lebih mahal daripada pengobatan standar. Sehingga, dokter gigi akan menginformasikan penambahan biaya untuk prosedur penambalan gigi. Itu sebabnya mayoritas pasien dengan gigi berlubang biasanya akan berakhir dengan tambalan 'amalgam'.

Setelah membersihkan lubang gigi, dokter akan mengoleskan lapisan tipis di dasar lubang untuk melindungi jaringan pulpa gigi. Hal ini untuk menghindarkan dari rangsangan panas makanan atau minuman yang dihantarkan oleh bahan tambal ke dalam pulpa gigi.

Setelah itu, dokter gigi akan mengaplikasikan bahan tambal ke dalam lubang gigi, dengan cara yang berbeda, sesuai dengan jenis dan bahan tambalan yang digunakan.

Apabila lubang gigi telah tertutupi oleh bahan tambalan, maka dokter gigi akan memoles dan merapikan tambalan yang ada, agar permukaan tambalan gigi lebih halus agar plak dan sisa makanan tidak mudah menempel. Sebelum dipoles, dokter biasanya akan kembali memeriksa hasil tambalannya.

Apabila tambalan ada yang mengganjal atau ada bagian yang tajam, maka tambalan akan kembali dirapikan.

Rasa linu dan sensitif memang kadang terasa setelah ditambal. Namun ini hanya terjadi pada beberapa orang. Biasanya rasa sensitif itu muncul akibat rangsangan suhu, tekanan, ataupun makanan manis/asam.

Tetapi jangan khawatir, rasa sensitif itu akan berkurang dan hilang dalam waktu 1-2 minggu. Bila gigi masih sensitif hingga lebih dari satu bulan, segera hubungi kembali dokter gigi Anda.

Nah, kini kita tidak perlu terlalu takut terhadap kata-kata "tambal gigi" bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANKS FOR VISITING DEWIMARLAINA.BLOGSPOT.COM