Dalam
sebuah obrolan, seseorang terkadang menceritakan mengenai rahasia
pribadinya. Bahkan terkadang hal tersebut diungkapkan bukan kepada
sahabatnya saja, namun kepada orang yang baru dikenalnya, yang dianggap
dapat dipercaya. Menceritakan rahasia terkadang memang dapat meringankan
beban perasaan yang mungkin dirasakan oleh si pencerita.
Bagi si pendengar, kebiasaan untuk memendam rahasia seorang diri bukan hanya menyiksa pikiran, namun juga dapat memberikan dampak secara fisik. Menurut penelitian, terbaru, badan akan terasa lebih cepat lelah jika pikiran sedang banyak menyimpan rahasia penting.
Penelitian yang dilakukan di Tufts University, Medford/Somerville, Amerika Serikat ini mengungkapkan bahwa seseorang yang menyimpan rahasia akan merasa lebih sulit saat mereka harus melakukan sesuatu. Efeknya lebih terasa jika rahasia itu sangatlah penting, misalnya menyangkut orientasi seksual dan perselingkuhan.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah pastisipan diberitahukan beberapa rahasia penting dan diberi pesan agar informasi tersebut jangan sampai dibocorkan kepada orang lain. Sebagian lainnya juga diberi informasi rahasia, namun tingkat kerahasiaannya lebih rendah karena tidak terlalu penting.
Lalu, setelah itu para partisipan dihadapkan pada sebuah tanjakan dan diminta untuk memberikan sebuah penilaian. Para partisipan yang menyimpan rahasia penting cenderung menilai tanjakan tersebut lebih terjal daripada partisipan yang hanya menyimpang rahasia tidak penting.
Pada eksperimen berikutnya, sekelompok partisipan kembali diberikan informasi rahasia mengenai perselingkuhan yang dilakukan oleh rekannya. Sementara yang lainnya juga diberikan informasi rahasia dan diminta agar tidak membocorkannya ke orang lain. Perbedaannya hanya pada tingkat kerahasiaannya.
Jika pada ekperimen pertama, para partisipan hanya diminta untuk memberikan penilaian, pada eksperimen kedua ini mereka benar-benar diminta untuk mengangkat belanjaan melewati anak tangga. Hasil pengamatan menunjukkan partisipan yang menyimpan rahasia penting membutuhkan usaha dan tenaga yang lebih besar untuk melakukannya.
“Semakin penting rahasia yang dipendam seseorang, semakin banyak pula aksi dan persepsi yang terpengaruh, misalnya ketika harus mengangkat beban,” tulis para peneliti pada jurnal telah dipublikasikan dalam laporan ilmiah mengenai hal tersebut.
Sementara itu, penelitian yang lain menunjukkan bahwa 1 dari 10 perempuan mengaku tidak dapat menyimpan rahasia penting karena secara psikologis hal tersebut sangatlah membebani. Bahkan hampir 50% dari mereka mengaku butuh menceritakannya minimal pada 1 orang yang sangat dipercayainya, dan itu dilakukan dalam waktu 32 menit setelah mereka menerima informasi rahasia.
Jadi, ternyata terlalu menyimpan rahasia dapat menyebabkan dampak kurang baik bagi tubuh.
(huffingtonpost.com/ andy@oktomagazine.com)
Bagi si pendengar, kebiasaan untuk memendam rahasia seorang diri bukan hanya menyiksa pikiran, namun juga dapat memberikan dampak secara fisik. Menurut penelitian, terbaru, badan akan terasa lebih cepat lelah jika pikiran sedang banyak menyimpan rahasia penting.
Penelitian yang dilakukan di Tufts University, Medford/Somerville, Amerika Serikat ini mengungkapkan bahwa seseorang yang menyimpan rahasia akan merasa lebih sulit saat mereka harus melakukan sesuatu. Efeknya lebih terasa jika rahasia itu sangatlah penting, misalnya menyangkut orientasi seksual dan perselingkuhan.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah pastisipan diberitahukan beberapa rahasia penting dan diberi pesan agar informasi tersebut jangan sampai dibocorkan kepada orang lain. Sebagian lainnya juga diberi informasi rahasia, namun tingkat kerahasiaannya lebih rendah karena tidak terlalu penting.
Lalu, setelah itu para partisipan dihadapkan pada sebuah tanjakan dan diminta untuk memberikan sebuah penilaian. Para partisipan yang menyimpan rahasia penting cenderung menilai tanjakan tersebut lebih terjal daripada partisipan yang hanya menyimpang rahasia tidak penting.
Pada eksperimen berikutnya, sekelompok partisipan kembali diberikan informasi rahasia mengenai perselingkuhan yang dilakukan oleh rekannya. Sementara yang lainnya juga diberikan informasi rahasia dan diminta agar tidak membocorkannya ke orang lain. Perbedaannya hanya pada tingkat kerahasiaannya.
Jika pada ekperimen pertama, para partisipan hanya diminta untuk memberikan penilaian, pada eksperimen kedua ini mereka benar-benar diminta untuk mengangkat belanjaan melewati anak tangga. Hasil pengamatan menunjukkan partisipan yang menyimpan rahasia penting membutuhkan usaha dan tenaga yang lebih besar untuk melakukannya.
“Semakin penting rahasia yang dipendam seseorang, semakin banyak pula aksi dan persepsi yang terpengaruh, misalnya ketika harus mengangkat beban,” tulis para peneliti pada jurnal telah dipublikasikan dalam laporan ilmiah mengenai hal tersebut.
Sementara itu, penelitian yang lain menunjukkan bahwa 1 dari 10 perempuan mengaku tidak dapat menyimpan rahasia penting karena secara psikologis hal tersebut sangatlah membebani. Bahkan hampir 50% dari mereka mengaku butuh menceritakannya minimal pada 1 orang yang sangat dipercayainya, dan itu dilakukan dalam waktu 32 menit setelah mereka menerima informasi rahasia.
Jadi, ternyata terlalu menyimpan rahasia dapat menyebabkan dampak kurang baik bagi tubuh.
(huffingtonpost.com/ andy@oktomagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar