Anastasia adalah salah satu putri dari Czar Nicholas II, kaisar terakhir
Rusia yang dibantai oleh pasukan komunis.
Selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu mungkin telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.
Selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu mungkin telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.
Kisahnya bermula pada tanggal 17 Juli 1918, Pasukan komunis Bolsheviks
Rusia menyerbu Istana dan membantai kaisar Nicholas II, ratu Alexandra
dan kelima anak mereka yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia dan putra
mahkota Alexei beserta pelayan-pelayannya. Revolusi Rusia dimulai dan
mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang telah berlangsung selama
304 tahun. Isu beredar di kalangan masyarakat Rusia bahwa dua anak
NIcholas II berhasil lolos dari pembantaian.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.
Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.
Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini
bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk
putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan
kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya
terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian
tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut
dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi
bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah
mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev,
seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang
memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya.
Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada
Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.
Sebuah pemandangan yang menyedihkan terpampang di hadapan para peneliti.
Orang yang membunuh kedua orang tersebut telah mencoba untuk
menghancurkan tubuh mereka dengan api dan asam sulfur, kemungkinan
dilakukan untuk menyembunyikan identitas dan waktu kematian mereka. Hal
ini telah membuat pekerjaan para peneliti yang dipimpin Rogaev menjadi
lebih sulit dari yang dibayangkan.
Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk
melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di
kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah
kelam Rusia untuk selamanya.
Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat
pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu.
Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan
demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA
ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y
dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan
bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra
mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.
Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga,
yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan
pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya
pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun
1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.
Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang
belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak
perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan
Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II
telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup
misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.
T
idak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia.
Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk
selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
sumber http://anehdidunia.blogspot.com/2012/05/terungkap-misteri-hilangnya-putri.html#ixzz1uGKKHVin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar