Rabu, 09 Mei 2012

9 Cara Menghindari Operasi Caesar

Kebanyakan perempuan mengira bahwa melahirkan secara caesar dapat menghindarkan mereka dari rasa sakit dan kesulitan bersalin.Kenyataannya tindakan caesar mengandung risiko lebih tinggi dibandingkan melahirkan secara alami.
Sebenarnya tindakan ini dapat dihindari,sehingga kemungkinan operasi Caesar tidak akan dilakukan jika perempuan tersebut menginginkannya.
Untuk menghindari melahirkan secara caesar, para ahli dari American College of Obstetricians and Gynecologsts (ACOG), seperti dikutip dad CNN Health menyarankan:


1. Mengonsumsi cukup nutrisi selama hamil.
Selama ibu dan bayi sehat, kemungkinan mengalami kehamilan berisiko tinggi akan berkurang, dan indikasi medis untuk melahirkan caesar pun menurun. Artinya, ibu berpeluang besar untuk melahirkan secara alami. Perbanyak konsumsi karbohidrat yang sehat terutama selama dua minggu sebelum melahirkan untuk mendapatkan energi yang cukup.

2. Tetap aktif.
Jangan berbaring terus di tempat tidur tanpa alasan karena Anda hanya hamil, bukan sakit. Tetap aktif selama hamil justru akan mempermudah proses persalinan, lebih baik dalam menghadapi atau kontrol diri lebih baik saat melahirkan.

3. Tetap di rumah setidaknya sampai mencapai pembukaan ketiga.
Masa awal melahirkan akan terasa sangat lama, terutama bagi perempuan yang baru pertama melahirkan. Ibu akan merasa lebih nyaman, stres lebih sedikit, dan nyeri lebih ringan ketika masih tinggal di rumah sendiri, daripada bila buru-buru ke rumah sakit. Hal ini juga akan menghindarkan Anda dari intervensi, seperti induksi, yang bisa meningkatkan peluang caesar.

4. Hindari tindakan induksi untuk mempercepat persalinan.
Jika tidak perlu jangan mau menjalani induksi. Dr. Michael Klein dari University of British Columbia menyatakan bahwa 44 persen perempuan yang diinduksi berakhir dengan bedah caesar. Kebanyakan tindakan induksi gagal karena rangsangan itu dilakukan saat leher rahim belum siap. Dan lagi sebuah riset mengungkapkan bahwa usia kehamilan hingga 42 minggu pun tergolong normal, jadi tak perlu bayi diburu-buru lahir.

5. Tetap makan dan minum sesuai selera.
Studi terbaru memperlihatkan bahwa perempuan yang diizinkan tetap makan dan minum menjelang waktu melahirkan, akan lebih cepat menjalani persalinan, melahirkan bayi dengan nilai Apgar yang tinggi, mengalami masalah gula darah dan metabolik lebih sedikit, dan memerlukan lebih sedikit obat pereda nyeri.

6. Gunakan pereda nyeri alami.
Terapi hangat, pijat, musik, visualisasi, hipnosis, cukup efektif untuk mengurangi rasa nyeri menjelang persalinan. Obat-obatan, termasuk epidural, justru dapat meningkatkan peluang tindakan caesar.

7. Gunakan rangsangan alami jika mungkin.

Jika kontraksi tidak terlalu kuat, kebanyakan dokter menggunakan obat tertentu, misalnya bentuk sintetis dari oksitosin yang mengandung risiko nyeri lebih hebat, kontraksi lebih kuat, dan lebih lama, sehingga perlu obat pereda nyeri, hingga risiko caesar. Coba pilih jalan kaki atau merangsang puting payudara yang dapat melepas oksitosin alami di dalam tubuh dan juga pereda nyeri alami, endorfin.

8. Cermat memilih dokter dan rumah sakit.
Carilah dokter dan rumah sakit yang tingkat operasi caesarnya rendah. Ada dokter yang gigih mendukung pasiennya untuk dapat melahirkan secara normal, sementara yang lain dengan cepat menyarankan operasi caesar. Karena itu, carilah informasi dari berbagai pihak tentang dokter atau rumah sakit yang tidak fanatik terhadap caesar.

9. Jika dokter memutuskan tindakan caesar, mohon penjelasan.
Ada berbagai kondisi yang membuat dokter akhirnya menyarankan tindakan caesar kepada pasiennya, saat sudah berada di ruang bersalin. Tanyakan seberapa perlu tindakan itu untuk menyelamatkan bayi dan ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
THANKS FOR VISITING DEWIMARLAINA.BLOGSPOT.COM