Bersiaplah menyaksikan fenomena alam yang
melibatkan Matahari dan Planet Venus. Pada 5 dan 6 Juni 2012 nanti,
Venus akan melewati "wajah" Matahari yang akan terlihat seperti titik
hitam. Beruntunglah Anda jika berhasil menyaksikan momen langka ini
karena fenomena berikutnya baru akan terjadi lagi di tahun 2117.
Menurut ahli astronomi dari Williams College, Amerika Serikat, Jay M. Pasachoff, peristiwa langka ini baru terjadi dalam kondisi yang sangat jarang: Venus, Bumi, dan Matahari, berada dalam satu garis lurus. Bisa juga dalam kondisi ketika Venus melewati bagian atas atau bawah Matahari karena orbit dua benda langit itu membentuk sudut sempit satu sama lain. Diperkirakan butuh waktu enam jam untuk Venus menyelesaikan perjalanannya di wajah Matahari, tambah Pasachoff dalam jurnal Physics World.
Peristiwa transit antara dua benda langit (berpasangan) dipisahkan oleh jarak delapan tahun. Dengan kesenjangan waktu antara pasangan transit bergantian antara 105,5 dan 121,5 tahun - transit terakhir terjadi pada tahun 2004.
Prediksi kapan tepatnya terjadi fenomena ini didasari oleh teori Copernicus di tahun 1543. Dengan teori dasar tersebut, para ahli juga bisa memprediksi dan merekam peristiwa transit Merkurius dan Venus.
Ahli astronomi Jerman, Johannes Kepler, berhasil memprediksi peristiwa "singgahnya" Merkurius dan Venus di permukaan Matahari pada tahun 1631. Jeremiah Horrocks, ahli astronomi Inggris, juga sukses memperhitungkan peristiwa transitnya Venus di tahun 1639.
"Pada tanggal 5 Juni, planet ini (Venus) ditakdirkan melewati jalur antara Bumi dan Matahari, peristiwa transit yang tidak akan terulang lagi dalam kehidupan kita," ujar Kelly Beatty dari situs resmi majalah astronomi, Sky and Telescope.
(Zika Zakiya. Sumber: Sky and Telescope, Asian Age)
Menurut ahli astronomi dari Williams College, Amerika Serikat, Jay M. Pasachoff, peristiwa langka ini baru terjadi dalam kondisi yang sangat jarang: Venus, Bumi, dan Matahari, berada dalam satu garis lurus. Bisa juga dalam kondisi ketika Venus melewati bagian atas atau bawah Matahari karena orbit dua benda langit itu membentuk sudut sempit satu sama lain. Diperkirakan butuh waktu enam jam untuk Venus menyelesaikan perjalanannya di wajah Matahari, tambah Pasachoff dalam jurnal Physics World.
Peristiwa transit antara dua benda langit (berpasangan) dipisahkan oleh jarak delapan tahun. Dengan kesenjangan waktu antara pasangan transit bergantian antara 105,5 dan 121,5 tahun - transit terakhir terjadi pada tahun 2004.
Prediksi kapan tepatnya terjadi fenomena ini didasari oleh teori Copernicus di tahun 1543. Dengan teori dasar tersebut, para ahli juga bisa memprediksi dan merekam peristiwa transit Merkurius dan Venus.
Ahli astronomi Jerman, Johannes Kepler, berhasil memprediksi peristiwa "singgahnya" Merkurius dan Venus di permukaan Matahari pada tahun 1631. Jeremiah Horrocks, ahli astronomi Inggris, juga sukses memperhitungkan peristiwa transitnya Venus di tahun 1639.
"Pada tanggal 5 Juni, planet ini (Venus) ditakdirkan melewati jalur antara Bumi dan Matahari, peristiwa transit yang tidak akan terulang lagi dalam kehidupan kita," ujar Kelly Beatty dari situs resmi majalah astronomi, Sky and Telescope.
(Zika Zakiya. Sumber: Sky and Telescope, Asian Age)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar