Bayi
yang bernama Samaa Zahir baru berusia sebulan saat dokter memutuskan ia
harus dioperasi, jika tidak akibatnya bisa fatal: maut. Silahkan baca
artikel di bawah ini.
Sudah
sejak lahir, kondisi Samaa abnormal. Pembuluh darah yang mengalir ke
jantungnya terhubung dengan cara yang salah. Harusnya, pembuluh darah
itu membawa darah beroksigen dari paru-paru ke sisi kiri jantung. Yang
terjadi, justru sebaliknya.
Namun,
mengoperasi jantung bayi seukuran lebih kecil dari bola golf jelas
tantangan besar untuk para dokter dari Great Ormond Street Hospital,
London. Akhirnya sebuah terobosan revolusioner diputuskan: bayi ini
dibekukan sampai mati.
Samaa
dibuat mati suri. Caranya, dokter meletakkan kantung berisi es di
sekeliling kepala bayi itu–darahnya didinginkan dari suhu normal, 37
derajat Celcius, menjadi 18 derajat menggunakan mesin bypass jantung dan paru-paru.
Tak hanya itu, para dokter nekat itu juga menghentikan detak jantungnya dengan cara menyuntikkan obat dan mematikan mesin bypass. Di titik ini, secara klinis, bayi Samaa telah meninggal dunia. Tubuhnya hampir sepenuhnya kehabisan darah.
Sementara itu, ahli bedah kardiotoraks Tain-Yen Hsia dan timnya harus bekerja melawan waktu. Jendela keselamatan maksimum (maximum window of safety) adalah 50 menit–sebelum jantung orok ini harus di-restart untuk mencegah kerusakan pada otak dan organ dalam.
Untungnya,
Samaa tak harus menunggu 50 menit untuk hidup kembali. Dokter berhasil
membawanya kembali ke dunia dalam waktu 23 menit.
Setelah
mesin dihidupkan, darah hangat langsung terpompa dan mengembalikan suhu
tubuhnya ke titik normal, 37 derajat Celcius. Jantung mungil itu pun
kembali berdetak.
Mengapa
Samaa harus dibekukan? Menurut Dokter Hsia, tim medis harus melakukan
operasi mikro. Sebab, mereka berurusan dengan pembuluh darah yang
setipis kertas beras (rice paper). Satu-satunya cara yang bisa
dilakukan adalah membekukan tubuh dan menghentikan sirkulasi darah agar
pasien masuk ke fase hipothermia.
“Ini
seperti mencemplungkan bayi ke dalam seember air es. Saat menghentikan
jantung, kami harus melakukan operasi secepatnya dengan tingkat presisi
tinggi,” katanya. “Tidak ada ruang melakukan kesalahan sekecil apapun.”
Lima
bulan setelah operasi yang dramatis, Samaa telah sembuh total.
Satu-satunya bekas operasi yang dimiliki bayi asal Finchley, London
Utara ini, adalah bekas luka di dadanya. Ibunya, Roosina Ahmed (30)
dengan haru menceritakan saat-saat terberat dalam hidupnya.
“Saat
pertama anakku membuka matanya, tak terkira bahagia yang saya rasakan.
Bayangkan, selama 20 menit ia terbaring dengan tubuh dingin, tanpa
kehidupan,” kata Roosina seperti dimuat Daily Mail, Minggu, 17 Oktober 2010.
Perubahan
drastis juga dialami Samaa pasca operasi. Jika sebelumnya ia bayi yang
sangat lemah, bahkan untuk menangis sekalipun, kini dia gembul makan dan
bermain tak kenal lelah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar