Tahukah anda siapa yang mendesain logo Daur Ulang (Recycling Symbol)….?
Sebuah logo dengan bentuk dasar segitiga
dengan tiga buah panah yang menuju searah jarum jam ini begitu popular.
Dapat kita temukan pada produk-produk industri maupun kemasannya. Tapi
mungkin sebagian besar dari kita tidak pernah tahu sejarah dan makna
logo tsb. Sebagaimana ketidak-tahuan dan ketidak-pedulian kita terhadap
kelestarian lingkungan.
Sebuah kompetisi desain logo diadakan
sebagai respon terhadap keprihatinan masyarakat dunia terhadap isu-isu
lingkungan hidup. Keperihatinan memunculkan momennya pada Earth Day (Hari Bumi) 22 April 1970 yang dipusatkan di Amerika Serikat. Kompetisi diadakan di Aspen (Colorado-USA) yang disponsori oleh The Container Coorporation of America –sebuah perusahaan kertas kardus. Diikuti oleh lebih 500 peserta dan dimenangkan oleh seorang mahasiswa arsitektur University of Sothern California berumur 23 tahun bernama Gary Dean Anderson.
Pemuda ini mendapatkan hadiah beasiswa sebesar US $ 2.500. Pemenang
lainnya adalah Mike Norcia dari New York dan Janet McElmurry dari University of Georgia , bersama 20 pemenang hadiah hiburan lainnya.
Gary Dean Anderson dilahirkan di Honolulu–Hawai tahun 1947. Berhasil lulus sebagai sarjana Arsitektur dengan predikat magna cum laude
pada tahun 1970, dan diikuti dengan gelar Master Desain Urban di
universitas yang sama setahun kemudian. Dengan berbekal hadiah beasiswa
yang diperolehnya -Gary kembali kuliah di Univesity of Stockholm (Swedia) program Ilmu Sosial yang mempelajari hubungan interaksi sosial dengan ruang fisik.
Setelah lulus Gary Dean Anderson bekerja sebagai pemimpin Departemen Perencanaan di Saudi Arabian University dan sekaligus sebagai peneliti di John Hopkins University
–tempat dimana ia mendapatkan gelar PhD di bidang geografi dan rekayasa
lingkungan di tahun 1985. Di tahun yang sama Gary memutuskan untuk
bekerja di STV Inc. –sebuah perusahaan rekayasa arsitektur dan
perencanaan di Baltimore-Maryland. Beliau didaulat untuk menjadi Vice
President dan Manager Teknik bagi 12 anggota Departemen Perencanaan
selama 18 tahun. Akhirnya pada tahun 2004 Gary me-lengser-kan diri untuk
menjadi Vice President di The Enviromental Company (TEC Inc.) di kota Annapolis-Maryland, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa konsultan perencanaan arsitektur dan rekayasa lingkungan.
Gary Dean Anderson lahir dari keluarga
biasa dan dibesarkan di North Vegas–Nevada era tahun 1950-an. Seperti
umumnya keluarga-keluaga Amerika pada saat itu yang beberapa kali didera
oleh krisis ekonomi seperti Great Depression 1930-an dan pasca PD II
1940-an. Sehingga memaksa mereka untuk lebih ekonomis dalam kehidupan
sehari-hari. Ibunya Gary terbiasa menggunakan koran atau kertas bekas
atau plastic belanjaan untuk digunakan kembali, ayahnya selalu
memperbaiki furniture lama tanpa membeli yang baru, dah hal-hal lainnya
yang berkenaan dengan mendaur-ulang (re-cycle) dan mengguna-ulang (re-use)
barang-barang rumah tangga. Mereka melakukan itu jauh sebelum ada
gerakan daur ulang seperti saat ini, walaupun hanya karena motif ekonomi
tanpa berdasarkan kesadaran lingkungan. Mungkin alasan yang sama
dilakukan oleh sedikit kaum tani Indonesia ketika menggunakan pupuk
organik seperti kompos, akibat meroketnya harga pupuk NPK di pasaran
karena berkurangnya subsidi oleh pemerintah.
Sebagai seorang
yang bergelut dalam hal desain, saya menilai logo daur ulang karya Gary
Dean Anderson sangat cemerlang, baik dari segi bentuk maupun
gagasannya. Dilain waktu saya akan menulis secara khusus tentang logo
tersebut. Tidak mengherankan bila logo tersebut lahir dari seorang Gary
dengan latar belakang keluarga seperti tertulis di atas. Gary kecil
cukup pandai dalam pelajaran matematika dan bahasa Inggris saat di
sekolah dasar. Walaupun bukan yang terbaik di antara teman sekelasnya
tetapi kemampuan menggambarnya cukup lumayan. Dipertajam dengan latar
belakang ilmu desain arsitektur yang digelutinya, sehingga lahirlah
bentuk logo daur ulang yang terinspirasi oleh bentuk lajur Mobius (∞).
Sebuah bentuk yang diciptakan oleh seorang ahli matematika dan astronom
Jerman bernama Agustus Ferdinand Mobius. Bentuk Mobius tersebut juga
digunakan sebagai simbol pada bidang matematika yang melambangkan
infinity (ketidak-berhinggaan). Gary juga terinspirasi oleh karya
grafis karya seniman Belanda M.C. Escher yang menggunakan pola lajur
Mobius pada karya gambar ilusinya.
Melihat
sosok Gary Dean Anderson yang sederhana jauh dari bayangan saya
mengenai sosok pemuda Amerika era tahun 1960-70an. Era pemuda kaum
hippies produk subkultur budaya Amerika dengan pakaian dekil warna-warni
ala Gypsy, berjalan sempoyongan akibat pengaruh mariyuana dan LSD dan
dengan lantang berteriak “make love… not war!” sebagai sebuah entitas yang menamakan dirinya Flower Generation.Earth Day, dibandingkan rela berbondong-bondong datang ke perhelatan musik Woodstock untuk bergoyang genjrang-genjreng ala Jimmy Hendrix atau ikut menyanyikan Hongky Tonk Woman-nya Rolling Stones. Mungkin Gary lebih memilih menghadiri
Walaupun
logo Daur Ulang karya Gary Dean Anderson sangat populer dan mendunia,
tetapi sosok Gary tidak banyak diketahui oleh masyarakat dunia.
Bandingkan dengan Pamela Anderson yang berakting dalam film Baywatch
–film serial yang paling banyak ditonton oleh penduduk planet bumi ini,
sekaligus nama yang sempat menjadi keyword paling dicari pada search engine Google. Sayangnya tidak ada satupun logo recycling
yang ada di tubuh Pamela Anderson, mungkin bahan yang digunakan untuk
operasi plastik yang beberapa kali dilakukannya -bukan merupakan bahan
yang bisa didaur-ulang… entahlah!
Sumber tulisan & gambar:
www.wikipedia.org
www.dyer-consequences.com
www.recycling-revolution.com
www.mcmua.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar