“Aku ingin begini, Aku ingin begitu, Ingin ini itu banyak sekali. Semua
semua semua, dapat dikabulkan, Dapat dikabulkan Dengan kantong ajaib.”
Tanpa ragu Anda pasti akan langsung mengatakan bahwa itu adalah beberapa
potongan lirik lagu versi Indonesia dari film kartun yang tak lekang
oleh waktu, Doraemon.
Anda penasaran siapa di balik terciptanya tokoh kartun fenomenal ini? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai Doraemon.
Doraemon adalah tokoh kartun legendaris dari Jepang yang diciptakan Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969. Ia adalah kucing robot yang berasal dari masa depan yaitu abad ke 22. Kisah doraemon pertama kali muncul dalam format komik bergambar pada tahun 1974, kemudian dibuat dalam bentuk serial televisi pada tahun 1979 hingga sekarang.
Serial kartun Doraemon mulai ditayangkan di Indonesia pada tahun 1989 hingga saat ini. Oleh karena itu, banyak sekali anak-anak dan orang dewasa yang mengenal dan menggemarinya.
Doraemon lahir pada tanggal 3 September 2112, memiliki bobot seberat 129,3 kilogram, tingginya 129,3 sentimeter, bisa melompat hingga 129,3 sentimeter di udara, dan berlari 129,3 kilometer per jam, unik bukan?
Anehnya, Doraemon justru sangat takut kepada tikus. Ia sangat membenci binatang pengerat tersebut. Ia bisa lari tunggang langgang bila bertemu tikus. Padahal, kucing seharusnya memburu tikus. Ternyata penyebabnya adalah telinga Doraemon habis dimakan tikus.
Warna cat asli Doraemon adalah kuning. Setelah tahu bahwa telinganya digigit tikus, ia dalam depresi, menyelinap ke atas menara, di mana ia minum ramuan berlabel “kesedihan”. Ketika ia menangis, warna kuningnya luntur & suaranya berubah karena ramuan tersebut.
Doraemon sangat suka kue Dorayaki, yaitu roti yang berisi pasta kacang manis. Doraemon bisa menghabiskan banyak kue Dorayaki dalam satu hari, dan ia bisa mengamuk jika ada yang mengambil jatahnya. Dorayaki ini juga salah satu kelemahan Doraemon selain Miichan, seekor kucing betina yang sangat manis.
Doraemon datang ke masa kini untuk menemani Nobita, seorang anak laki-laki di Jepang yang cengeng. Ia dikirim oleh cucu buyut Nobita dari masa depan yang tidak tahan melihat kakek buyutnya mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Nobita yang merupakan anak tunggal selalu saja melakukan kesalahan-kesalahan, baik di rumah maupun di sekolah. Alhasil, ia selalu dimarahi orang tua dan gurunya. Nobita pun kerap menjadi bulan-bulanan Giant dan Suneo, teman-teman mainnya.
Setiap kali menghadapi masalah, Nobita selalu meminta bantuan kepada Doraemon. Untuk mewujudkan permintaan-permintaan Nobita, Doraemon menggunakan berbagai alat yang ada di dalam kantung ajaib, yaitu kantung empat dimensi yang berada di perutnya.
Dari kantung tersebut, ia bisa mendapat alat-alat ajaib dan canggih, seperti “pintu ke mana saja”, “baling-baling bambu”, “pena ajaib”, dan banyak lagi.
Doraemon dan Nobita menjadi sahabat erat yang tidak terpisahkan. Mereka tidur dalam satu kamar. Nobita tidur di atas futon (alas tidur orang Jepang), sementara Doraemon di dalam lemari. Bersama-sama, mereka mengalami berbagai petualangan yang mengasikkan, menyedihkan, bahkan menegangkan.
Selain mengatasi permasalahan Nobita sehari-hari, seperti membuat Nobita mampu menyelesaikan pekerjaan rumah, bermain baseball, berenang, dan sebagainya. Mereka juga pernah bertualang ke Negeri Awan, Pulau Kaleng, dan lain-lain. Umumnya kisah-kisah yang panjang disampaikan dalam format film.
Anda masih tetap bisa menikmatinya sampai hari ini, baik itu lewat film ataupun komiknya. Sebuah pembuktian yang cukup menjelaskan kesuksesan Doraemon yang tidak akan pudar oleh waktu.
(Mario@oktomagazine.com)
Anda penasaran siapa di balik terciptanya tokoh kartun fenomenal ini? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai Doraemon.
Doraemon adalah tokoh kartun legendaris dari Jepang yang diciptakan Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969. Ia adalah kucing robot yang berasal dari masa depan yaitu abad ke 22. Kisah doraemon pertama kali muncul dalam format komik bergambar pada tahun 1974, kemudian dibuat dalam bentuk serial televisi pada tahun 1979 hingga sekarang.
Serial kartun Doraemon mulai ditayangkan di Indonesia pada tahun 1989 hingga saat ini. Oleh karena itu, banyak sekali anak-anak dan orang dewasa yang mengenal dan menggemarinya.
Doraemon lahir pada tanggal 3 September 2112, memiliki bobot seberat 129,3 kilogram, tingginya 129,3 sentimeter, bisa melompat hingga 129,3 sentimeter di udara, dan berlari 129,3 kilometer per jam, unik bukan?
Anehnya, Doraemon justru sangat takut kepada tikus. Ia sangat membenci binatang pengerat tersebut. Ia bisa lari tunggang langgang bila bertemu tikus. Padahal, kucing seharusnya memburu tikus. Ternyata penyebabnya adalah telinga Doraemon habis dimakan tikus.
Warna cat asli Doraemon adalah kuning. Setelah tahu bahwa telinganya digigit tikus, ia dalam depresi, menyelinap ke atas menara, di mana ia minum ramuan berlabel “kesedihan”. Ketika ia menangis, warna kuningnya luntur & suaranya berubah karena ramuan tersebut.
Doraemon sangat suka kue Dorayaki, yaitu roti yang berisi pasta kacang manis. Doraemon bisa menghabiskan banyak kue Dorayaki dalam satu hari, dan ia bisa mengamuk jika ada yang mengambil jatahnya. Dorayaki ini juga salah satu kelemahan Doraemon selain Miichan, seekor kucing betina yang sangat manis.
Doraemon datang ke masa kini untuk menemani Nobita, seorang anak laki-laki di Jepang yang cengeng. Ia dikirim oleh cucu buyut Nobita dari masa depan yang tidak tahan melihat kakek buyutnya mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Nobita yang merupakan anak tunggal selalu saja melakukan kesalahan-kesalahan, baik di rumah maupun di sekolah. Alhasil, ia selalu dimarahi orang tua dan gurunya. Nobita pun kerap menjadi bulan-bulanan Giant dan Suneo, teman-teman mainnya.
Setiap kali menghadapi masalah, Nobita selalu meminta bantuan kepada Doraemon. Untuk mewujudkan permintaan-permintaan Nobita, Doraemon menggunakan berbagai alat yang ada di dalam kantung ajaib, yaitu kantung empat dimensi yang berada di perutnya.
Dari kantung tersebut, ia bisa mendapat alat-alat ajaib dan canggih, seperti “pintu ke mana saja”, “baling-baling bambu”, “pena ajaib”, dan banyak lagi.
Doraemon dan Nobita menjadi sahabat erat yang tidak terpisahkan. Mereka tidur dalam satu kamar. Nobita tidur di atas futon (alas tidur orang Jepang), sementara Doraemon di dalam lemari. Bersama-sama, mereka mengalami berbagai petualangan yang mengasikkan, menyedihkan, bahkan menegangkan.
Selain mengatasi permasalahan Nobita sehari-hari, seperti membuat Nobita mampu menyelesaikan pekerjaan rumah, bermain baseball, berenang, dan sebagainya. Mereka juga pernah bertualang ke Negeri Awan, Pulau Kaleng, dan lain-lain. Umumnya kisah-kisah yang panjang disampaikan dalam format film.
Anda masih tetap bisa menikmatinya sampai hari ini, baik itu lewat film ataupun komiknya. Sebuah pembuktian yang cukup menjelaskan kesuksesan Doraemon yang tidak akan pudar oleh waktu.
(Mario@oktomagazine.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar