Wiper
atau penyeka kaca mobil memang sepertinya benda sepele. Dia hanya dua
gagang yang ujungnya berlapis karet dan hanya difungsikan saat turun
hujan. Letaknya persis di depan kaca mobil bagian depan, atau terkadang
juga terlihat menempel di kaca belakang. Meski terkesan sepele, tapi
sebenarnya termasuk salah satu komponen penting dalam mobil.
Bayangkan
jika mobil yang Anda kendaraan tidak dilengkapi wiper. Bisa dijamin,
saat hujan lebat, moil itu akan memilih untuk tidak berjalan. Apalagi
kalau hujan lebatnya di malam hari. Tanpa wiper, pengemudi tidak akan
bisa melihat jalan dengan jelas. Jika mobil dipaksakan berjalan tanpa
wiper meski hujan lebat, risikonya bisa sangat tinggi.
Alat
yang satu ini ditemukan oleh seorang perempuan bernama Mary Anderson.
Hujan yang turun di bulan April tahun 1902, seperti diceritakan dalam
situs inventorspot.com memberinya inspirasi yang sangat berharga. Saat
itu, dia yang tinggal di Birmingham, Alabama, harus menjaga bibinya.
Dalam sebuah kesempatan, dia harus berjalan ke New York melalui jalan
darat.
Perjalanannya
diiringi gerimis yang terkadang menjadi hujan. Beberapa kali dalam
perjalannya dia mendapati mobil-mobil kontainer pembawa emas dan berlian
harus berhenti di jalan. Kemudian sopirnya turun untuk menyeka kaca
depannya yang diguyur hujan. Semakin lebat hujan turun, maka para sopir kontainer ini menjadi semakin sering turun dari mobil dan membersihkan kaca depannya.
Begitu
pulang kembali ke Alabama, dia kemudia berpikir untuk membuat alat yang
bisa membuat para sopir tidak perlu berhenti membersihkan kaca saat
hujan turun. Melalui beberapa eksperimen, dia kemudian menemukan wiper
yang dioperasikan secara manual. Saat hujan turun, asisten sopir cukup
memutar-mutar handle dari dalam kabin untuk menggerakkan karet wiper
yang menempel di bagian luar kaca.
Sebenarnya,
dengan cara seperti ini, para sopir akan sangat terbantu untuk tetap
bisa berjalan meski turun hujan. Namun saat pertama ditemukan, alat
penyeka kaca buatan Mary Anderson ini ditolak banyak pihak. Produsen
mobil tidak serta-merta menerima komponen ini dipasang dalam kendaraan
yang dibuatnya. Mereka menganggap, wiper tersebut tidak terlalu penting.
Namun
demikian, Mary Anderson tidak kemudian kehilangan jasa. Pelan tapi
pasti, alat temuannya itu mulai digunakan produsen otomotif. Di tahun
1916, hampir semua mobil yang memadati jalanan di Amerika sudah
dilengkapi dengan wiper. Bahkan, dalam perkembangannya, perangkat yang
satu ini dianggap sebagai komponen penting.
Di
tahun 1969, wiper yang semula hanya satu tangkai, kemudian diubah
menjadi dua tangkai dan sudah digerakkan tenaga listrik. Dengan dua
tangkai, hasilnya menjadi lebih maksimal. Bidang kaca bagian depan yang
terseka saat hujan turun menjadi luas. Hal ini menjadikan pengemudi
mobil lebih mudah melihat jalan.
Selain
itu, kemudian juga lahir wiper untuk lampu mobil. Alat ini berguna
untuk membuat cahaya lampu mobil tetap terang meski hujan turun lebat.
Inovasi wiper mobil terus berkembang dan penempatannya pun tidak hanya
di kaca bagian depan. Saat ini, wiper mobil bahkan sudah dilengkapi
dengan sensor hujan. Alat sensor ini berfungsi untuk menghidupkan wiper
secara otomatis begitu kaca mobil diguyur hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar