ilustrasi |
Pada saat itu mereka tinggal disebuah pendesaan yang miskin di
Virginia, Amerika Serikat. Sedangkan ibu tirinya berasal dari keluarga
yang agak mampu.
Ketika ayahnya memperkenalkan kepada ibu tirinya sambil berkata kepada
ibu tirinya, “Sayangku, saya harap engkau memperhatikan anak paling
nakal di daerah ini, dia memusingkan kepala saya, mungkin saja besok
pagi dia akan melempar kapalamu dengan batu, atau mungkin bisa melakukan
hal-hal yang lebih buruk lagi, pokoknya dia akan melakukan hal-hal yang
tidak dapat kita terka.”
Diluar dugaan Carnegie, ibu tirinya sambil tersenyum datang
kehadapannya, dengan tangannya mengangkat kepala Carnegie, serta
memandang kearah suaminya berkata, “Engkau salah, dia bukan anak
ternakal di daerah ini, tetapi anak yang paling pintar, tetapi dia belum
mempunyai arah untuk melampiaskan kepintarannya.”
Perkataan ibu tirinya membuat hati Carnegie terasa hangat, sampai ingin
meneteskan air mata, karena sepatah perkataan ibu tirinya ini, mulai
terjalin persahabatan antara dia dengan ibu tirinya, juga karena
perkataan ini, menjadi kekuatan yang mendorong inspirasinya.
Perkataan ini juga membuat dia dikemudian hari menciptakan masa depan
yang sukses dengan 28 aturan emasnya yang membantu ratusan ribu orang
menuju jalan yang sukses dan menjadi kaya. Ini dikarenakan sebelum
kedatangan ibu tirinya tidak ada seorangpun yang pernah memujinya
pintar, dimata ayah dan para tetangganya dia adalah seorang anak lelaki
yang paling nakal, tetapi ibu tirinya hanya dengan sepatah kata, telah
merubah cara hidupnya.
Ketika Carnegie berumur 14 tahun, ibu tirinya menghadiahkan kepadanya sebuah mesin ketik bekas pakai, dan berkata kepadanya, dia percaya dia akan menjadi seorang pengarang yang sukses, dia menerima gagasan ibu tirinya, dan mulai menyerahkan artikel-artikel ke redaktur koran lokal, dia memahami antusiasme ibu tirinya.
Ketika Carnegie berumur 14 tahun, ibu tirinya menghadiahkan kepadanya sebuah mesin ketik bekas pakai, dan berkata kepadanya, dia percaya dia akan menjadi seorang pengarang yang sukses, dia menerima gagasan ibu tirinya, dan mulai menyerahkan artikel-artikel ke redaktur koran lokal, dia memahami antusiasme ibu tirinya.
Carnegie dengan mata kepalanya menyaksikan bagaimana antusiasme ibu
tirinya membuat perubahan besar dan meningkatkan taraf hidup dalam
keluarga mereka, dari gaya ibu tirinya terinspirasi imajinasinya dan
merangsang kreativitasnya, menimbulkan kebijaksanaan yang tak terbatas,
membuat dia menjadi salah satu tokoh yang paling berpengaruh di abad ke
20 ini. (hui/asr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar