10. Strategi Kuda Troya (Trojan Horse)
Ketika
Trojan Paris melarikan diri bersama Helen (istri dari raja Spartan),
perang tidak dapat dihindarkan. Hal tersebut terjadi setidaknya selama
10 tahun sampai akhirnya Trojan dikatakan berhasil dikuasai Yunani.
Merupakan
hal yang jenius, Yunani membangun sebuah kuda kayu (“Kuda Trojan”) yang
sangat besar dengan perut berongga sehingga orang dapat bersembunyi.
Yunani meyakinkan bahwa itu merupakan penawaran damai sebagai hadiah
untuk musuh. “Kuda Trojan” kemudian diterima dengan senang hati dan
dibawa pada kota pertahanan musuh. Pada saat malam, tentara Yunani yang
sedang bersembunyi di dalam menyelinap pada rumah-rumah. Kemudian,
mereka melakukan pembantaian dan menghancurkan Trojan tanpa ragu-ragu.
9. Pemalsuan lukisan Vermeer oleh Han van Meegeren
Pada
awal abad ke 20, sedang terjadi perdebatan tentang Vermeer yang telah
melukis serial lukisan yang berhubungan dengan injil. Van Meegeren
menyambar kesempatan ini dan melakukan pekerjaan dengan hati-hati pada
sebuah lukisan yang sedang diperdebatkan yang berjudul “The Disciples at
Emmaus.” Dengan melakukan pekerjaan yang detail dan halus, dia
memalsukan lukisan tersebut dengan menghilangkan kerusakan-kerusakan
dengan teknik old-painting pada masa itu. Dia dengan sengaja memancing
adanya kritik dan prasangka miring pada orang yang akan mempercayai
bahwa lukisan tersebut dilukis oleh Vermeer sendiri. Dan itu berhasil!
8. Penipuan Bernard Madoff (Skema Ponzi)
Bernard
Madoff adalah pengusaha dan mantan kepala dari bursa saham NASDAQ. Ia
mulai membangun firma Wall Street, Bernard L. Madoff Investment
Securities LLC dan merupakan direkturnya sampai 11 Desember 2008, ketika
ia ditahan dan didakwa dalam penipuan sekuritas melalui skema ponzi,
yang merugikan perusahaan-perusahaan rekanan sebesar 50 milyar dolar.
Nama Ponzi diambil dari seorang penipu bernama Charles
Ponzi yang terkenal dengan penipuannya karena menawarkan investasi
berupa transaksi spekulasi perangko AS terhadap perangko asing di era
1919-1920. Pada pertengahan Agustus 1920, audit oleh pemerintah terhadap
usaha Ponzi menemukan bahwa Ponzi sudah bangkrut. Total aset yang
dimilikinya sekitar US$ 1,6 juta, jauh di bawah nilai utangnya kepada
investor.
7. Pemalsuan Identitas Anna Anderson, alias Anastasia
Setelah
revolusi Rusia, keberadaan keluarga besar tidak dapat diterima di
Bolsheviks. Di tahun 1918 tersebar kabar bahwa anggota keluarga besar
tsb masih selamat. Berselang 2 tahun kemudian muncul sosok Anna Anderson
men-klaim bahwa ia adalah Anastasia, putri bungsu dari keluarga besar
Rusia. Baru akhirnya di tahun 1927 ia mengakui bahwa nama aslinya adalah
Franziska Schanzkowska dan bukan Anastasia .
Di
tahun 2009 barulah para ilmuwan menyatakan bahwa tidak ada satu anggota
keluarga besar Rusia pun yg selamat dari eksekusi di Bolsheviks.
6. Sumpah Palsu Titus Oates (Rencana Pembunuhan Charles II)
Peristiwa
besar pada tahun 1678, yaitu apa yang dinamakan “Persengkokolan Paus”
untuk membunuh Charles II sehingga saudaranya yang beragama Katolik
James, Duke of York, dapat memerintah di tempatnya. Tanggal 6 September
1678, Titus Oates, seorang mantan pemeluk baru faham Katolik dan seorang
mantan Jesuit, pergi kepada hakim, Sir Edmund Berry Godfrey, untuk
memberitahukan kepadanya tentang persengkongkolan itu. Godfrey ditemukan
mati, tidak lama kemudian. Hal ini hanya menghasilkan emosi pada
Katolik yang diduga melakukan balas dendam. Pada pengadilan, Oates
memberikan bukti, akan tetapi gagal, dan mulai saat itu ia mulai
kehilangan kredibilitas. Oates pada akhirnya dipersalahkan karena sumpah
palsu
5. Kebohongan Manusia Piltdown
Charles
Darwin merupakan aktor di balik layar dari penipuan ini. Menggunakan
teori yg asal-asalan tentang evolusi , ia berhasil membentuk sekumpulan
pengikutnya untuk meneruskan kebohongan teori bahwa manusia berevolusi
dari spesies kera. Dr.Alvan T. Marston melakukan analisa kepada fosil
manusia piltdown yg diajukan oleh pengikut Darwin untuk diteliti,
hasilnya sangat mencengangkan. Fosil tsb bukan fosil manusia purba, akan
tetapi fosil buatan yg ada bagian yg sudah dimodifikasi dari potongan
rahang kera, dsb.
4. Kontroversi Peristiwa Dreyfus
Peristiwa
Dreyfus adalah skandal politik Perancis terburuk. Kapten Alfred Dreyfus
(1859-1935), kapten Yahudi Perancis dihukum karena dituduh berkhianat
memberi rahasia militer Perancis kepada Jerman dan lalu dibuang ke Pulau
Setan (1894). Pada 1897, saudara lelakinya meneliti dan menemukan bahwa
tulisan yang mirip tulisan Dreyfus ialah tulisan Mayor Ferdinand Walsin
Esterhazy. Bukti yang lebih jauh dituduhkan padanya sebagai membuka
rahasia militer lebih jauh dan memalsukan bukti (Januari 1898). Hukuman
buat Dreyfus menimbulkan antisemitisme, walau bukti terhadap tuduhannya
dipalsukan, angkatan perang enggan mengakuinya. Setelah timbul minat
umum terhadap perkara itu, diketahui Gereja Katolik Roma menyokong
penghukuman itu.
3. Perselingkuhan Clinton/Lewinsky
Reputasi
Bill Clinton yang cemerlang akhirnya jatuh juga oleh perempuan. Semua
pasti ingat kasus menghebohkan itu yang nyaris membuat Clinton tumbang
dari kursi Kepresidenan. Pada tahun 1995, Monica Lewinsky, lulusan dari
Lewis & Clark College, dipekerjakan untuk bekerja sebagai magang di
Gedung Putih pada masa jabatan pertama Clinton, dan memulai hubungan
pribadi dengan dia tahun itu. Hubungan itu terus berlanjut sampat
Lewinsky pindah bekerja di Pentagon. Kasus ini terbongkar karena
curhatnya pada teman kerjanya di Pentagon, Linda Tripp, yang diam-diam
ternyata merekam percakapan telpon mereka. Tripp menyerahkan bukti kaset
rekaman itu pada Kenneth Starr, Independent Counsel yangs edang
menyelidiki sejumlah kasus yang melibatkan Clinton, termasuk skandal
Whitewater, Filegate, dan Travelgate.
2. Skandal Watergate
30
Juli tahun 1974, atas paksaan dari Pengadilan Tinggi AS, Presiden AS
saat itu, Richard Nixon, menyerahkan kaset rekaman skandal Watergate.
Skandal Watergate terjadi pada tanggal 17 Juni 1972, ketika lima orang
anggota tim pemenangan pemilu Nixon ditangkap atas tuduhan memasang
penyadap suara di markas Partai Demokrat yang terletak di kompleks
Watergate, Washington. Namun demikian, pemerintahan Nixon yang berasal
dari Partai Republik menyangkal keterlibatan mereka dalam kasus ini.
Senat AS kemudian mengadakan penyelidikan atas kasus ini dan terbukti
bahwa penyadapan itu dilakukan dengan sepengetahuan Gedung Putih.
1. The Big Lie: Nazi Propaganda
Nazi
yang sangat membenci yahudi memutuskan untuk memusnahkan yahudi dari
bumi. Untu mewujudkan hal ini, Adolf Hittler dan Mentri Propaganda-nya,
Joseph Goebbels, meluncurkan kampanye untuk meyakinkan warga Jerman agar
memusuhi yahudi
Para Katolik adalah para
tuannya Nazi Jerman yang melaksanakan prinsip-prinsip kepausan. Gereja
Roma merasa berhak untuk memusnahkan siapa saja, baik dengan cara lambat
atau cepat, yang menghalanginya, yaitu orang-orang liberal dan kaum
Yahudi, dikirim ke Auschwitz, Dochau, Belsen, Buchenwald dan kamp-kamp
kematian lainnya.
Nazi mengisukan
kebohongan-kebohongan yang menyatakan bahwa yahudi merupakan sumber dari
seluruh kegagalan Jerman pada masa itu. Teori Nazi saat itu “”No Matter
How Big The Lie is, People Will Believe It If U Repeat It Enough.
sumber: http://haxims.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar