Sirkus di zaman sekarang sudah menjadi hiburan yang memikat banyak perhatian. Atraksi-atraksi yang dilakukan dengan keahlian khusus mengundang banyak decak kagum penontonnya. Sirkus juga menjadi tontonan yang ikut meghiasi program televisi. Lewat medium ini, penonton yang bisa digaet untuk menyaksikan acara sirkus menjadi lebih banyak.
Sirkus pertama kali dikenal oleh masyarakat Romawi kuno. Tidak seperti di zaman sekarang, sirkus saat itu hanya mengandalkan atraksi yang melibatkan binatang. Para pemain sirkus melatih binatang-binatang untuk beraksi di luar karakter dan kebiasaannya. Pertunjukan ini menjadi hal baru yang dianggap tidak biasa.
Pada mulanya, sirkus bukanlah diniatkan untuk menjadi bagian dari konglomerasi hiburan. Saat tradisi sirkus mulai dikenal, kebanyakan masyarakat masih asyik dengan berburu binatang buas. Mereka menjadikah hasil perburuannya sebagai bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Berburu binatang buas saat itu sudah menjadi seperti bagian hidup masyarakat.
Mereka yang punya sikap tidak setuju membunuh binatang hasil buruan untuk dimakan, kemudian menempuh jalan lain. Mereka tidak matikan binatang hasil buruannya, melainkan diupayakan untuk tetap hidup sehat. Setelah itu, mereka latih untuk melakukan aksi-aksi khusus. Dari ‘perlawanan’ terhadap kebiasaan membunuh binatang buruan inilah tradisi sirkus lahir.
Di zaman Romawi kuno, sirkus biasa dipertontonkan di arena pertunjukan yang berbentuk oval atau bundar. Dari bentuk arena pertunjukan inilah kemudian muncul nama sirkus.
Menurut situs jugglenow.com, kelompok sirkus pertama di dunia bernama Circus Maximus. Kelompok ini berasal dari Roma, dan kerap menggelar pertunjukan di lembah antara Palatine dan puncak Aventine. Setelah itu muncul kelompok-kelompok sirkus lainnya seperti Circus Flaminus, Circus Neronis, dan Circus Maxentius.
Penyebaran tradisi sirkus ini berjalan atas jasa kaum gypsi yang ‘hobi’ mengembara di daratan Eropa. Dalam pengembaraannya, mereka bertahan hidup dengan menggelar pertunjukan sirkus. Fenomena ini berlangsung di sekitar abad ke-14 dan abad ke-15.
Kebiasaan seperti ini terus berjalan hingga abad ke-18. Menu dalam pertunjukan sirkus makin lama makin dilengkapi. Sirkus yang semula hanya menampilkan atraksi binatang, kemudian dilengkapi menu-menu gerakan akrobat. Philip Astley termasuk salah satu pentolan kelompok sirkus yang cukup disegani saat itu.
Perkembangan yang terjadi kemudian adalah tradisi sirkus mulai dilirik para pelaku usaha. Pertunjukan yang satu ini diyakini sebagai salah satu mesin penghasil uang. Pada 9 Januari 1768, berlangsung pertunjukan, sekaligus pameran sirkus digelar di London. Dari sinilah kemudian sisi komersial pertunjukan sirkus dilirik banyak orang. Perkembangan tradisi sirkus pun lantas berjalan sangat pesat dan menyebar ke seluruh dunia.
sumber: http://www.asalmulane.com/2012/03/sirkus-jadi-gerakan-alternatif.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar