Tampilkan postingan dengan label Sejarah dan Arkeologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah dan Arkeologi. Tampilkan semua postingan
Jumat, 24 Agustus 2012
Selasa, 01 Mei 2012
Reruntuhan bangunan bukan lagi menjadi tempat seram berkumpulnya para
hantu dalam legenda. Seringkali reruntuhan sekarang dibiarkan apa adanya
untuk mempertahankan keindahan yang ada dan akhirnya menjadi obyek
wisata yang indah. Reruntuhan yang ada seringkali merupakan bukti
sejarah kemegahan bangsa yang membangun tempat-tempat asli yang ada.
Minggu, 22 April 2012
Kota batu, Petra (dari kata Latin ‘petrae’, yang berarti ‘batu’)
terletak pada celah lembah besar timur Wadi ‘Araba di Yordania sekitar
80 kilometer selatan Laut Mati. Kota batu ini terkenal dalam dua hal
yaitu perdagangan dan sistem hidroliknya rekayasa secara lokal hingga
masa pemerintahan Trajan, tetapi berkembang di bawah pemerintahan
Romawi. Kota utamanya adalah Nabataea kuno yang berkembang melalui perdagangan rempah-rempah di akhir abad pertama sebelum Masehi.
Sabtu, 21 April 2012
Benarkah?
Ya benar sekali, dalam sejarah yang tidak terungkap dan tidak pernah
terungkap dan hanya diungkap di kalangan akedemisi yang berhubungan
dengan sejarah, tercatat bahwa suku indian Cherokee mayoritas beragama
muslim. Sebagai bukti bahwa hal itu memang benar, kalau ada rejeki dan
kesempatan bisa berkunjung ke perpustakaan kongres amerika (Library of
Congress) silahkan minta untuk ditunjukkan arsip perjanjian antara
pemerintah AS dan orang-orang indian suku Cherokee pada tahun 1787.
Disana
akan terlihat tanda tangan kepala suku Cherokee saat itu dengan nama
Abdel-Khak and Muhammad Ibn Abdullah. Subhanallah….Kok bisa?
Seusai salah satu pengajian Tafsir
Al-Fatihah yang disampaikan Kyai Sholeh Darat yang dilaksanakan di
Pendopo Kabupaten Demak, seorang gadis usia belasan memberanikan diri
menemui sang Kyai. Ia adalah putri Bupati Jepara, salah seorang wanita
yang kini pahlawan Nasional karena dianggap telah berjasa memperdayakan
perempuan, hingga namanya kini menjadi ikon perjuangan emansipasi wanita
di negeri ini.
'Kota dengan 300 masjid.'' Begitulah penjelajah Arab terkemuka, Ibn Hawqal
menggambarkan suasana Palermo, ibu kota Sicilia yang berada di wilayah
Italia selatan pada tahun 972 M. Dalam catatan perjalanannya, Al-Masalik wal Mamlik
, Ibnu Hawqal
mengaku tak pernah menemukan sebuah kota dengan jumlah masjid sebanyak itu, sekalipun luasnya dua kali lebih besar dari Palermo
.
Pada saat yang sama, pelancong Muslim
kondang itu juga menyaksikan kehebatan University of Balerm - sebuah
perguruan tinggi Islam terkemuka di kota Palermo, Sicilia. Hampir selama
tiga abad lamanya, umat Muslim di era keemasan berhasil mengibarkan
bendera kejayaan dengan peradabannya yang terbilang sangat tinggi di
wilayah otonomi Sicilia
.
Dari wilayah itulah, ilmu pengetahuan yang dikuasai umat Islam ditransfer ke peradaban Barat. Pengaruh Islam begitu besar dalam peradaban masyarakat Sicilia. Selama tiga abad berada dalam kekuasaan Islam, kawasan Sicilia pun berkembang menjadi pusat peradaban dan perniagaan. Sicilia pun sempat menjadi salah satu wilayah primadona di benua Eropa. Islam bersemi di Sicilia sejak 15 Juli 827 M. Ketika itu, pasukan tentara Dinasti Aghlabid
di bawah kekuasaan Ziyadat Allah
I berhasil menaklukan dari kekuasaan Bizantium. Dinasti Aghlabid
merupakan sebuah kekhalifahan Muslim Arab yang menguasai Ifriqiyah
meliputi Aljazair, Tunisia dan Tripoli.
Dinasti yang berkuasa dari tahun 800 M hingga 909 M itu berpusat di Tunisia. Diperkuat 10 ribu pasukan infanteri, 700 pasukan berkuda serta 100 armada kapal, pasukan Muslim di bawah komando Asad Ibnu Al-Furat (70 tahun) berhasil mengkandaskan kekuatan Bizantium dalam pertempuran di dekat Mazara. Serangkaian pertempuran demi pertempuran dilalui pasukan Dinasti Aghlabid hingga akhirnya satu per satu kota di Sicilia sepenuhnya berhasil dikuasai umat Islam.
Secara resmi, kota Palermo ditaklukan umat Islam pada tahun 831 M. Sedangkan, Messina dikuasai pasukan Muslim 12 tahun berikutnya. Sejak wilayah Enna berhasil direbut dari Bizantium pada 859 M, provinsi Sicilia sepenuhnya berada dalam genggaman umat Islam. Di bawah kekuasaan umat Islam, Sicilia menjadi provinsi yang multietnis.
Beragam suku dan etnis, seperti orang Sicilia, Arab, Yahudi, Barbar, Persia, Tartar, Negro berbaur dalam toleransi dan keharmonisan. Tak ada pembantaian terhadap penduduk yang beragama Nasrani. Penduduk Sicilia yang beragama Nasrani dilindungi dan dihormati kebebasannya dalam menjalankan aktivitas peribadatan.
Penguasa Muslim hanya membebankan pajak kepada penganut agama Nasrani. Hak milik dan usaha mereka dilindungi penguasa Muslim. Pun demikian terhadap warga Yahudi yang berada di kawasan kota pantai. Penguasa Muslim menghormati hak hidup dan melindungi kebebasan umat beragama lain dalam menjalankan ibadah.
Sejak berada dalam kekuasaan Islam, Sicilia menjelma menjadi salah satu pusat peradaban di Eropa, setelah Kordova. Bangunan masjid yang tersebar di seluruh kawasan Sicilia tak hanya menjadi tempat beribadah semata. Masjid-masjid itu juga berfungsi sebagai sekolah -- tempat bersemainya benih peradaban dan ilmu pengetahuan.
Di bawah kekuasaan Islam, Sicilia memiliki universitas Islam terkemuka. Sekolah-sekolah di wilayah itu dilengkapi dengan asrama siswa dan mahasiswa. Tak heran, bila begitu banyak remaja dan anak muda dari berbagai penjuru Eropa menimba ilmu di sekolah dan universitas Islam di Sicilia.
Penjelajah Muslim, Ibnu Jubair, memberi sebuah kesaksian tentang kemajuan yang berhasil dicapai penguasa Muslim di Sicilia. Dalam buku perjalanannya, Ibnu Jubair, melukiskan kemajuan pesat yang dicapai Palermo, ibu kota Sicilia. ''Palermo adalah sebuah kepulauan metropolis yang mengkombinasikan kekayaan dan kemuliaan. Sebuah kota kuno yang elegan,'' papar Ibnu Jubair.
Bahasa Arab pun menjadi bahasa pengantar masyarakat Sicilia. Ibnu Jubair menyaksikan wanita dan pria Kristen pun sehari-hari berbicara dengan bahasa Arab. Kehadiran Islam di Sicilia seakan menjadi berkah bagi masyarakatnya. Perekonomian Sicilia menggeliat setelah berada dalam kekuasaan umat Islam. Industri tekstil tumbuh pesat di era kejayaan Islam di salah satu wilayah otonomi negeri Spagheti itu.
Industri kerajinan pun tumbuh dan berkembang pada saat itu. Kehadiran Islam di tanah Sicilia juga memberi pengaruh yang besar terhadap bidang pertanian. Para petani dan sarjana Muslim memperkenalkan teknik-teknik baru pertanian serta benih tanaman yang unggul. Akibatnya, roda perekonomian ekonomi lokal bergerak begitu cepat.
Buah jeruk merupakan komoditas agrobisnis terkemuka yang dihasilkan para petani Sicilia. Penguasa Islam juga memperkenalkan dan mengembangkan saluran irigasi di wilayah itu. Teknologi pertanian yang diwariskan umat Islam itu tetap digunakan masyarakat Sicilia, sekalipun umat Islam tak lagi berkuasa di wilayah itu.
Periode kekuasaan Islam di Sicila merupakan tahap awal revolusi perdagangan di abad pertengahan. Pada era itulah masyarakat Sicila merasakan kemakmuran dalam pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat. Akhir abad ke-10 M, sejarawan bernama Udovitch menjelaskan betapa Sicilia telah menjelma menjadi pusat perdagangan di dunia Mediterania. Kawasan itu bersama Tunisia menjadi persimpangan rute perdagangan.
Kafilah dari Sijlimasa, selatan Maroko membawa beragam komoditas dari Afrika dan Maroko untuk dijual ke palermo dan Mazara. Sicilia menjadi jembatan perdagangan antara Muslim di Timur dengan Muslim di Barat. Akhir abad ke-10, Sicila menjadi produsen utama kain sutera. Pada era itu, Sicila sudah mulai menggunakan koin emas atau ruba'ya yang benilai seperempat dinar. Mata uang itu sungguh bernilai di kota-kota perdagangan lain seperti Mesir, Suriah dan Palestina.
Sayangnya, kekuasaan umat Islam di Sicilia harus berakhir pada tahun 1061 M. Kekuatan umat Islam yang lemah dimanfaatkan bangsa Normandia. Sejak itu, dominasi Islam pun lenyap dari bumi Sicila. Meski begitu pengaruh dan peradaban yang diwariskannya masih tetap dapat disaksikan hingga sekarang.
Para Penguasa Muslim di Sicilia
Dinasti Aghlabid (827 M - 909 M)
Selama 82 tahun, Sicila berada dalam kekuasaan Dinasti Aghlabid yang berpusat di Tunisia. Ketika dikuasai dinasti Muslim itu, populasi penduduk Sicilia bertambah seiring datangnya imigran Muslim dari Afrika, Asia, Spanyol dan barbar. Semua penduduk Muslim itu terpusat di kepulauan selatan.
Dinasti Aqhlabi menempatkan seorang amir sebagai pejabat gubernur di ibu kota Sicilia, Palermo. Di setiap kota di Sicila dilengkapi dengan sebuah dewan kota bernama gema. Ketika Islam berkuasa banyak penduduk Sicilia yang menganut agama Islam, sebagian lainnya tetap memuk agama Kristen. Pada era dinasti itu, mulai diperkenalkan land reform atau reformasi agraria. Hal itu dilakukan agar tanah tak cuma dikuasai orang-orang kaya saja. Irigiasi juga mulai diperkenalkan, sehingga sektor pertanian berkembang pesat. Pada abad ke-10 M, Sicila menjadi provinsi di Italia yang paling padat dengan jumlah penduduk mencapai 300 ribu jiwa.
* Dinasti Fatimiyah (909 M - 965 M)
Pada tahun 909 M, kekuasaan Dinasti Aghlabid dari Afrika di Sicilia diambil alih Dinasti Fatimiyah. Wilayah itu awalnya menjadi bagian dari provinsi Fatimiyah yang berpusat di Mesir. Empat tahun berkuasa, gubernur Fatimiyah diusir dari Palermo. Kepulauan itu lalu mendeklarasikan kemerdekaannya di bawah kepemimpinan seorang Emir bernama Ahmed ibnu Kohrob. Sicilia kembali dikuasai Dinasti Fatimiyah pada 917 M. Selama 20 tahun lamanya, Sicilia dipimpin seorang gubernur dari Fatimiyah. Pada 937 M, bangsa barbar mengambil alih Sicilia.
Emirat Sicilia (965 M - 1091 M)
Sejak tahun 948 M, Khalifah Fatimiyah, Ismail Al-Mansur mengangkat Hassan Al-Kalbi sebagai emir Sicilia. Secara defakto, Emirat Sicilia terlepas dari pemerintahan Faimiyah di Mesir. Lalu dia digantikan Emir yang baru bernama Abu Al-Qasim (964 M - 982 M). pada masa kedua emir itu berkuasa, Sicilia Muslim bertempur dengan Bizantium. Setelah itu, kekuasaan Islam meredup seiring perebutan kekuasaan di tubuh umat Islam. Pada 1061 M, Sicilia lepas dari tangan umat Islam.
Pintu Gerbang Ilmu Islam ke Barat
Sebagai bekas wilayah kekuasaan Islam, Sicilia merupakan berkah bagi peradaban Barat. Wilayah otonomi di selatan Italia itu telah menjadi gerbang transfer ilmu pengetahuan dari dunia Muslim ke Barat. Michelle Amari merupakan sejarawan yang telah membuktikan bahwa dari Sicilia-lah ilmu pengetahuan yang dikuasai umat Islam di era keemasan ditransfer ke Barat.
Transfer ilmu pengetahuan Islam ke dunia Barat mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M - 1250 M) - penguasa Sicilia. Frederick masih menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di kerajaan yang dipimpinnya. Ia mengumpulkan sarjana Muslim dan Yahudi untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab. Bahkan, dia mengirim Michael Scot ke Cordoba untuk mencari kitab-kitab yang ditulis Ibnu Sina.
Frederick adalah raja beragama Kristen. Namun, dia begitu terpengaruh oleh ajaran dan kebudayaan Islam. Sehingga, Bapak Sejarawan Sains, George Sarton mengatakan, ''Frederik itu setengah Muslim dengan caranya sendiri.'' Ketika dia berkuasa, University of Naples pada tahun 1224 M - universitas pertama di Eropa menggunakan sistem pendidikan yang dikembangkan pergurun tinggi Islam. Dari Sicilia pula sistem fiskal yang sempat diterapkan penguasa Islam ditransfer ke Inggris.
Dari wilayah itulah, ilmu pengetahuan yang dikuasai umat Islam ditransfer ke peradaban Barat. Pengaruh Islam begitu besar dalam peradaban masyarakat Sicilia. Selama tiga abad berada dalam kekuasaan Islam, kawasan Sicilia pun berkembang menjadi pusat peradaban dan perniagaan. Sicilia pun sempat menjadi salah satu wilayah primadona di benua Eropa. Islam bersemi di Sicilia sejak 15 Juli 827 M. Ketika itu, pasukan tentara Dinasti Aghlabid
Dinasti yang berkuasa dari tahun 800 M hingga 909 M itu berpusat di Tunisia. Diperkuat 10 ribu pasukan infanteri, 700 pasukan berkuda serta 100 armada kapal, pasukan Muslim di bawah komando Asad Ibnu Al-Furat (70 tahun) berhasil mengkandaskan kekuatan Bizantium dalam pertempuran di dekat Mazara. Serangkaian pertempuran demi pertempuran dilalui pasukan Dinasti Aghlabid hingga akhirnya satu per satu kota di Sicilia sepenuhnya berhasil dikuasai umat Islam.
Secara resmi, kota Palermo ditaklukan umat Islam pada tahun 831 M. Sedangkan, Messina dikuasai pasukan Muslim 12 tahun berikutnya. Sejak wilayah Enna berhasil direbut dari Bizantium pada 859 M, provinsi Sicilia sepenuhnya berada dalam genggaman umat Islam. Di bawah kekuasaan umat Islam, Sicilia menjadi provinsi yang multietnis.
Beragam suku dan etnis, seperti orang Sicilia, Arab, Yahudi, Barbar, Persia, Tartar, Negro berbaur dalam toleransi dan keharmonisan. Tak ada pembantaian terhadap penduduk yang beragama Nasrani. Penduduk Sicilia yang beragama Nasrani dilindungi dan dihormati kebebasannya dalam menjalankan aktivitas peribadatan.
Penguasa Muslim hanya membebankan pajak kepada penganut agama Nasrani. Hak milik dan usaha mereka dilindungi penguasa Muslim. Pun demikian terhadap warga Yahudi yang berada di kawasan kota pantai. Penguasa Muslim menghormati hak hidup dan melindungi kebebasan umat beragama lain dalam menjalankan ibadah.
Sejak berada dalam kekuasaan Islam, Sicilia menjelma menjadi salah satu pusat peradaban di Eropa, setelah Kordova. Bangunan masjid yang tersebar di seluruh kawasan Sicilia tak hanya menjadi tempat beribadah semata. Masjid-masjid itu juga berfungsi sebagai sekolah -- tempat bersemainya benih peradaban dan ilmu pengetahuan.
Di bawah kekuasaan Islam, Sicilia memiliki universitas Islam terkemuka. Sekolah-sekolah di wilayah itu dilengkapi dengan asrama siswa dan mahasiswa. Tak heran, bila begitu banyak remaja dan anak muda dari berbagai penjuru Eropa menimba ilmu di sekolah dan universitas Islam di Sicilia.
Penjelajah Muslim, Ibnu Jubair, memberi sebuah kesaksian tentang kemajuan yang berhasil dicapai penguasa Muslim di Sicilia. Dalam buku perjalanannya, Ibnu Jubair, melukiskan kemajuan pesat yang dicapai Palermo, ibu kota Sicilia. ''Palermo adalah sebuah kepulauan metropolis yang mengkombinasikan kekayaan dan kemuliaan. Sebuah kota kuno yang elegan,'' papar Ibnu Jubair.
Bahasa Arab pun menjadi bahasa pengantar masyarakat Sicilia. Ibnu Jubair menyaksikan wanita dan pria Kristen pun sehari-hari berbicara dengan bahasa Arab. Kehadiran Islam di Sicilia seakan menjadi berkah bagi masyarakatnya. Perekonomian Sicilia menggeliat setelah berada dalam kekuasaan umat Islam. Industri tekstil tumbuh pesat di era kejayaan Islam di salah satu wilayah otonomi negeri Spagheti itu.
Industri kerajinan pun tumbuh dan berkembang pada saat itu. Kehadiran Islam di tanah Sicilia juga memberi pengaruh yang besar terhadap bidang pertanian. Para petani dan sarjana Muslim memperkenalkan teknik-teknik baru pertanian serta benih tanaman yang unggul. Akibatnya, roda perekonomian ekonomi lokal bergerak begitu cepat.
Buah jeruk merupakan komoditas agrobisnis terkemuka yang dihasilkan para petani Sicilia. Penguasa Islam juga memperkenalkan dan mengembangkan saluran irigasi di wilayah itu. Teknologi pertanian yang diwariskan umat Islam itu tetap digunakan masyarakat Sicilia, sekalipun umat Islam tak lagi berkuasa di wilayah itu.
Periode kekuasaan Islam di Sicila merupakan tahap awal revolusi perdagangan di abad pertengahan. Pada era itulah masyarakat Sicila merasakan kemakmuran dalam pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat. Akhir abad ke-10 M, sejarawan bernama Udovitch menjelaskan betapa Sicilia telah menjelma menjadi pusat perdagangan di dunia Mediterania. Kawasan itu bersama Tunisia menjadi persimpangan rute perdagangan.
Kafilah dari Sijlimasa, selatan Maroko membawa beragam komoditas dari Afrika dan Maroko untuk dijual ke palermo dan Mazara. Sicilia menjadi jembatan perdagangan antara Muslim di Timur dengan Muslim di Barat. Akhir abad ke-10, Sicila menjadi produsen utama kain sutera. Pada era itu, Sicila sudah mulai menggunakan koin emas atau ruba'ya yang benilai seperempat dinar. Mata uang itu sungguh bernilai di kota-kota perdagangan lain seperti Mesir, Suriah dan Palestina.
Sayangnya, kekuasaan umat Islam di Sicilia harus berakhir pada tahun 1061 M. Kekuatan umat Islam yang lemah dimanfaatkan bangsa Normandia. Sejak itu, dominasi Islam pun lenyap dari bumi Sicila. Meski begitu pengaruh dan peradaban yang diwariskannya masih tetap dapat disaksikan hingga sekarang.
Para Penguasa Muslim di Sicilia
Dinasti Aghlabid (827 M - 909 M)
Selama 82 tahun, Sicila berada dalam kekuasaan Dinasti Aghlabid yang berpusat di Tunisia. Ketika dikuasai dinasti Muslim itu, populasi penduduk Sicilia bertambah seiring datangnya imigran Muslim dari Afrika, Asia, Spanyol dan barbar. Semua penduduk Muslim itu terpusat di kepulauan selatan.
Dinasti Aqhlabi menempatkan seorang amir sebagai pejabat gubernur di ibu kota Sicilia, Palermo. Di setiap kota di Sicila dilengkapi dengan sebuah dewan kota bernama gema. Ketika Islam berkuasa banyak penduduk Sicilia yang menganut agama Islam, sebagian lainnya tetap memuk agama Kristen. Pada era dinasti itu, mulai diperkenalkan land reform atau reformasi agraria. Hal itu dilakukan agar tanah tak cuma dikuasai orang-orang kaya saja. Irigiasi juga mulai diperkenalkan, sehingga sektor pertanian berkembang pesat. Pada abad ke-10 M, Sicila menjadi provinsi di Italia yang paling padat dengan jumlah penduduk mencapai 300 ribu jiwa.
* Dinasti Fatimiyah (909 M - 965 M)
Pada tahun 909 M, kekuasaan Dinasti Aghlabid dari Afrika di Sicilia diambil alih Dinasti Fatimiyah. Wilayah itu awalnya menjadi bagian dari provinsi Fatimiyah yang berpusat di Mesir. Empat tahun berkuasa, gubernur Fatimiyah diusir dari Palermo. Kepulauan itu lalu mendeklarasikan kemerdekaannya di bawah kepemimpinan seorang Emir bernama Ahmed ibnu Kohrob. Sicilia kembali dikuasai Dinasti Fatimiyah pada 917 M. Selama 20 tahun lamanya, Sicilia dipimpin seorang gubernur dari Fatimiyah. Pada 937 M, bangsa barbar mengambil alih Sicilia.
Emirat Sicilia (965 M - 1091 M)
Sejak tahun 948 M, Khalifah Fatimiyah, Ismail Al-Mansur mengangkat Hassan Al-Kalbi sebagai emir Sicilia. Secara defakto, Emirat Sicilia terlepas dari pemerintahan Faimiyah di Mesir. Lalu dia digantikan Emir yang baru bernama Abu Al-Qasim (964 M - 982 M). pada masa kedua emir itu berkuasa, Sicilia Muslim bertempur dengan Bizantium. Setelah itu, kekuasaan Islam meredup seiring perebutan kekuasaan di tubuh umat Islam. Pada 1061 M, Sicilia lepas dari tangan umat Islam.
Pintu Gerbang Ilmu Islam ke Barat
Sebagai bekas wilayah kekuasaan Islam, Sicilia merupakan berkah bagi peradaban Barat. Wilayah otonomi di selatan Italia itu telah menjadi gerbang transfer ilmu pengetahuan dari dunia Muslim ke Barat. Michelle Amari merupakan sejarawan yang telah membuktikan bahwa dari Sicilia-lah ilmu pengetahuan yang dikuasai umat Islam di era keemasan ditransfer ke Barat.
Transfer ilmu pengetahuan Islam ke dunia Barat mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M - 1250 M) - penguasa Sicilia. Frederick masih menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di kerajaan yang dipimpinnya. Ia mengumpulkan sarjana Muslim dan Yahudi untuk menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab. Bahkan, dia mengirim Michael Scot ke Cordoba untuk mencari kitab-kitab yang ditulis Ibnu Sina.
Frederick adalah raja beragama Kristen. Namun, dia begitu terpengaruh oleh ajaran dan kebudayaan Islam. Sehingga, Bapak Sejarawan Sains, George Sarton mengatakan, ''Frederik itu setengah Muslim dengan caranya sendiri.'' Ketika dia berkuasa, University of Naples pada tahun 1224 M - universitas pertama di Eropa menggunakan sistem pendidikan yang dikembangkan pergurun tinggi Islam. Dari Sicilia pula sistem fiskal yang sempat diterapkan penguasa Islam ditransfer ke Inggris.
Sumber: http://aingkumaha.blogspot.com
Rabu, 18 April 2012
Minggu, 15 April 2012
HINGGA saat ini masih berdiri megah beberapa istana dan kastil
peninggalan bersejarah di berbagai negara. Bangunan bersejarah itu kini
telah menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara. Kali ini, saya
menyajikan sepuluh istana dan benteng menarik di dunia, yang di
kumpulkan dari berbagai sumber.
Sabtu, 14 April 2012
Suatu kerajaan memperbesar pengaruhnya dengan memperluas wilayahnya.
Keadidayaan suatu kerajaan dilihat dari luas wilayah, banyaknya
penduduk, ekonomi, berapa lama suatu kerajaan itu berdiri dan juga
banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti pemerintahannya dan
undang-undangya, ataupun juga kebahagiaan penduduknya. Berikut adalah 10
kerajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah:

Rabu, 11 April 2012
kehidupan modern tak lepas dari penemuan-penemuan ilmuwan muslim. Proyek 1001 kembali mengingatkan sejarah 1000 tahun warisan muslim yang terlupakan.
“Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans langsung kepada Yunani,” ujar Chairman Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban Profesor Salim al-Hassani pemimpin 1001 Penemuan.
Senin, 09 April 2012
Jumat, 06 April 2012
Bangga akan apa yang kita capai dalam kemajuan IPTEK. Mungkin kita mengira bahwa pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya merupakan teknologi canggih yang ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern ini. Tetapi, kita pasti tidak mengira bahwa desain teknologi yang mirip sudah lebih dulu diciptakan oleh peradaban zaman dahulu.
Minggu, 01 April 2012
Swastika termasuk simbol paling populer di dunia. Gambar berbentuk mirip tanda plus yang ujungnya menikung membentuk baling-baling, dikenal sabagai simbol Nazi. Setelah digunakan oleh Hitler sebagai simbol partainya itu, swastika menjadi lekat dengan Nazi. Ini menjadi perubahan yang sangat ekstrem bagi swastika.
Jumat, 30 Maret 2012
Suatu hari di bulan Juni tahun 1936, seorang
pekerja konstruksi pembangunan rel kereta api di kota Baghdad membuat
galian untuk proyek tersebut. Dalam proses penggalian, pekerja itu
menemukan bendar mirip gerabah berbentuk berbentuk lonjong yang bagian
puncaknya dilengkapi penutup. Benda aneh ini kemudian disimpan untuk
diteliti.
Sabtu, 24 Maret 2012
lexander dilahirkan pada tanggal 20
Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja
Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari
Epirus. Ketika kecil, ia menyaksikan bagaimana ayahnya memperkuat
pasukan Makedonia dan memenangkan berbagai pertempuran di wilayah
Balkan. Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf
Yunani terkenal, Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Alexander.
Selasa, 20 Maret 2012
Pemakaman
atau kompleks kuburan menjadi bagian yang tak terpisahkan selama kurun
peradaban manusia. Kita memang berbeda dibanding binatang. Kematian
memiliki tempat tersendiri dalam bingkai memori kehidupan. Sehingga tak
heran, menghias dan merawat pemakaman jadi bagian dari sebuah budaya.
Ada beberapa kompleks pemakaman di dunia ini yang sungguh unik. Bahkan, menjadi populer. Berikut ini diantaranya.
Langganan:
Postingan (Atom)