John Morris menyebut bahwa Lizzie Williams (foto) adalah Jack the Ripper
Sebuah
buku baru yang sensasional telah menyebabkan perdebatan hebat diantara
pada sejarawan, dengan mengklaim bahwa sang pembunuh berantai
legendaris, Jack the Ripper, ternyata adalah seorang wanita.
Seorang
mantan pengacara, John Morris (62) , telah menamai wanita kelahiran
Wales, Lizzie Williams sebagai Jack the Ripper, dan mengklaim dia
membunuh korban karena tidak bisa memiliki anak, dengan merobek keluar
rahim dari tiga korbannya.
Lizzie
adalah istri dari dokter tabib istana Sir John Williams, dirinya juga
dianggap sebagai tersangka utama oleh banyak ahli kejahatan lainnya.
Morris,
dari Birmingham, juga mengutip bukti yang belum terbukti populer di
antara para ahli Jack the Ripper, termasuk fakta bahwa tidak satupun
dari lima pelacur yang dibunuh telah diserang secara seksual.
Buku baru Morris, “Jack The Ripper: The Hand Of A Woman”, ditulis bersama dengan mendiang ayahnya, Byron.
Ia
menyaring ribuan dokumen medis dan hukum untuk menyusun kasus yang
menarik yang menyimpulkan bahwa Lizzie merupakan sang pembunuh.
“Sama
sekali tidak ada keraguan bahwa the Ripper adalah seorang wanita. Tapi
karena semua orang percaya bahwa pembunuhnya adalah seorang laki-laki,
semua bukti yang menunjuk kepada seorang wanita selalu diabaikan.”
katanya kepada Mail Birmingham.
Jack
the Ripper melakukan lima pembunuhan selama sepuluh minggu pada tahun
1888. Para korban yaitu, Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Stride
Elizabeth, Catherine Eddowes dan Mary Jane Kelly, semuanya adalah wanita
tuna susila di East End. Tiga diantara korban rahimnya dikeluarkan,
yang membuat Morris percaya pembunuhnya adalah seorang wanita.
Dia
mengatakan bahwa Lizzie, yang lahir pada tanggal 7 Februari 1850, tidak
dapat memiliki anak dan dalam keadaan tertekan, ia membalaskan dendam
mengerikan pada mereka yang mempunyai kemampuan memiliki anak.
Petugas
koroner, Wynne Baxter mengatakan pada pemeriksaan Annie Chapman:
“Kesimpulan bahwa keinginannya untuk memiliki bagian tubuh yang hilang
tampaknya luar biasa.”
Morris juga menunjukkan fakta-fakta yaitu:
-Tak satu pun dari perempuan diserang secara seksual;
-Barang pribadi diletakan di kaki, menurut laporan surat kabar, ‘tipikal cara yang feminin’;
-Tiga kancing kecil dari sepatu wanita ditemukan dalam darah didekat korban Catherine Eddowes
-Sisa-sisa pakaian wanita (jubah, rok dan topi), ditemukan dalam abu perapian Mary Kelly. namun Mary belum pernah terlihat memakai mereka
-Tak satu pun dari perempuan diserang secara seksual;
-Barang pribadi diletakan di kaki, menurut laporan surat kabar, ‘tipikal cara yang feminin’;
-Tiga kancing kecil dari sepatu wanita ditemukan dalam darah didekat korban Catherine Eddowes
-Sisa-sisa pakaian wanita (jubah, rok dan topi), ditemukan dalam abu perapian Mary Kelly. namun Mary belum pernah terlihat memakai mereka
Ia
percaya ada alasan kenapa Mary Kelly menjadi target pembunuhan, dan
mengapa pembunuhan berantai itu berakhir pada saat kematiannya.
Suami Lizzie, Sir John, yang menjalankan klinik aborsi di Whitechapel, berselingkuh dengannya.
“Ada
banyak petunjuk yang tersebar di seluruh kejahatan yang diambil secara
individual, mungkin sedikit berarti, tetapi ketika dikelompokkan
bersama, sebuah dugaan kuat terhadap pembunuh wanita mulai muncul.”
Lizzie yang bernama Mary Elizabeth Ann Hughes semasa gadisnya, adalah putri dari seorang industrialis, Richard Hughes.
Segera
setelah kematian-kematian mengerikan tersebut, Lizzie mengalami
gangguan mental. Dia meninggal karena kanker pada tahun 1912, dan tidak
pernah ditanyai polisi atas pembunuhan.
http://www.berita.manadotoday.com/jack-the-ripper-adalah-seorang-wanita/16437.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar